Diantaranya PNS dan Polisi



RSJ Tangani Puluhan Penyalahguna Narkoba


Mataram (Suara NTB) –
OSC (One Stop Center) RSJ (Rumah Sakit Jiwa) Provinsi NTB menangani rata-rata 50 penyalahguna narkoba dalam sebulan. Diantara puluhan penyalahguna narkoba itu, ada pula yang berasal dari kalangan PNS dan polisi. Demikian dikatakan Kepala Ruangan OSC RSJ Triwahyuni Sulistiyo Andriani menjawab Suara NTB di Sekretariat KPA Kota Mataram, Kamis (18/9).

Yuni, demikian ia biasa disapa, puluhan penyalahguna narkoba yang datang melaporkan kondisinya diyakini hanya sebagian kecil saja. Diluar itu, angka penyalahguna narkoba masih banyak. Masih terbatasnya angka wajib lapor penyalahguna narkoba ke OSC RSJ yang notabene salah satu IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor), salah satunya disebabkan masih adanya stigma, kalau mereka melapor ke OSC, akan berujung pidana.

‘’Masih ada stigma takut ditangkap,’’ cetusnya. Yuni menegaskan IPWL tidak ada hubungannya dengan hukum. IPWL murni menangani penyalahguna narkoba. Ia menyayangkan penyalahguna narkoba yang ditangani pihaknya rata-rata dalam usia produktif. Terjerumusnya mereka menggunakan narkoba dipicu pola asuh. Ia mencontohkan anak dengan orang tua tuanggal lebih berpotensi ketimbang anak yang keluarganya utuh.

Upaya-upaya pencegahan yang dilakukan BNN selama ini memang sudah cukup baik. Yakni secara rutin menggelar tes urine bagi kalangan PNS dan institusi lainnya. Menurut Yuni, sebetulnya, tes urine tidak perlu dilakukan kepada semua PNS, misalnya. Tetapi kepada PNS-PNS yang berpotensi. Potensi ini bisa dilihat dari tingkat kehadiran yang rendah. ‘’Kalau penyalahguna narkoba itu, dalam seminggu hanya masuk sekali,’’ ungkapnya.

Yuni melihat langkah tes urine secara massal pada suatu instansi agak mubazir, mengingat harga stik penguji urine tersebut cukup mahal. Apalagi fenomena yang sering terjadi, pascadiketahui ada oknum pegawai yang positif menggunakan narkoba, tindaklanjutnya tidak jelas. Yuni tidak setuju kalau oknum pegawai yang positif menggunakan narkoba misalnya dijatuhi sanksi.

‘’Saya lebih setuju kalau pemberian sanksi itu karena kinerjanya yang rendah,’’ imbuhnya. Untuk memulihkan kondisi penyalahguna narkoba, peran keluarga sangat dibutuhkan. Untuk itu OSC secara rutin mengundang keluarga penyalahguna narkoba untuk membahas bagaimana mereka bisa memberi dukungan. (fit)

Comments

Popular Posts