Tingkatkan Pendapatan
Sudah Saatnya Pemkot Bentuk Dinas Pasar
Mataram
(Suara NTB) –
Sudah
saatnya pengelolaan 18 pasar tradisional di Kota Mataram berdiri sendiri. Ini
dimaksudkan agar mampu meningkatkan pendapatan dari retribusi pasar.
‘’Bentuknya bisa Dinas Pasar atau PD (Perusahaan Daerah),’’ sebut Wakil Ketua
DPRD Kota Mataram, I Wayan Sugiartha kepada Suara
NTB di ruang kerjanya, Senin (20/10).
Meskipun
selama ini target retribusi pasar sudah tercapai, namun dengan dikelola dalam
bentuk Dinas Pasar atau PD Pasar, target retribusi pasar diyakini masih bisa
dinaikkan sekian kali lipat. Pengelolaan pasar dalam bentuk dinas atau PD pasar
sebetulnya sudah pernah diusulkan. Namun kala itu usulan tersebut belum bisa
diakomodir dengan sederet alasan.
Tetapi,
sambung Wayan Sugiartha, jika melihat geliat ekonomi di Kota Mataram, memang
sudah waktunya pengelolaan pasar berdiri sendiri. Pengelolaan pasar oleh Dinas
Koperindag Kota Mataram bisa dikatakan kurang maksimal. Sebab, Dinas Koperindag
sendiri, tidak dipungkiri, memang memiliki beban kerja yang cukup berat. Lagipula,
kalau dikelola oleh dinas atau PD pasar, diyakini akan betul-betul profesional.
Untuk
mendukung itu, ke depan, pola penarikan retribusi kepada pedagang juga harus
dilakukan dengan cara yang lebih baik. ‘’Sekarang inikan polanya masih
tradisional. Pasar kita boleh tradisional tapi pengelolaanya harus modern,’’
ujar Wayan Sugiartha. Bahkan, bila perlu, penarikan retribusi pasar tidak lagi
menggunakan uang tunai.
Sistem
karcis yang diterapkan untuk memungut retribusi pasar dari para pedagang,
dianggap rentan penyelewengan. Karenanya, untuk mengetahui potensi retribusi
pasar yang sesungguhnya, Dewan bertekad melakukan uji petik retribusi pasar
tradisional. ‘’Ini sudah masuk dalam usulan RAPBD 2015,’’ cetus wayan Sugiartha.
Tidak hanya retribusi pasar, Dewan, katanya, juga mengusulkan uji petik
terhadap retribusi parkir tepi jalan umum.
Dewan
tertarik turun tangan melakukan uji petik lantaran dua item itu di sejumlah
daerah lain, menjadi primadona pendapatan asli daerah. Wayan Sugiartha
menegaskan uji petik itu bukan lantaran tidak percaya dengan data Pemkot
Mataram. ‘’Supaya kita punya data pembanding sebagai dasar mentapkan target,’’
tandasnya. (fit)
Comments