NTB Harus Lebih Baik



RABU (17/12) besok Provinsi NTB berulang tahun ke 56. Jika ditakar dengan usia manusia, 56 tahun tentu bukan usia yang muda lagi. Di usia NTB ke 56 memang tidak sedikit upaya yang dilakukan Pemprov NTB agar NTB lebih maju. Tetapi memang harus diakui, di usia NTB yang ke 56 masih banyak kekurangan. Karena, capaian pembangunan pada usia NTB ke 56 masih belum bisa menjawab ekspektasi harapan masyarakat NTB pada umumnya.

Masyarakat NTB menggantungkan banyak harapan terhadap masa depan NTB. Salah satunya terkait masalah IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Seperti diketahui, IPM NTB saat ini masih bercokol di peringkat 32 dari 33 provinsi. Mengapa misalnya IPM NTB ditargetkan bergerak di posisi tengah, tidak kunjung seperti harapan masyarakat NTB. Berbicara masalah IPM, tentu terkait banyak hal.

Seperti layanan pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat. IPM juga terkait erat dengan perilaku masyarakat atau cara hidup masyarakat. Hal ini memang agak sulit diintervensi dengan pendanaan. Tidak sedikit kalangan yang berpendapat, terpuruknya IPM NTB lantaran pengambil kebijakan di daerah ini tidak serius mengurus masalah pendidikan.

Demikian pula dalam bidang layanan kesehatan. Angka kematian ibu dan anak selalu menghantui IPM NTB. Pemprov NTB di masa pemerintahan Gubernur TGH. M. Zainul Majdi tidak dinafikan memang telah berikhtiar bagaimana supaya IPM daerah ini tidak lagi di posisi buncit. Pemprov NTB memperluas layanan kesehatan masyarakat sebagai upaya mendongkrak IPM NTB.

Untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan telah dilakukan penambahan sarana dan prasarana layanan kesehatan, seperti puskesmas dan rumah sakit. Anggaran untuk menyokong bidang-bidang yang menjadi komponen IPM di NTB tidak kecil. Untuk itu, harus ada kesungguhan dari pelaksana program dalam hal ini SKPD. Idealnya besarnya anggaran harus berbanding lurus dengan peningkatan IPM NTB. Sehingga anggaran besar yang telah dialokasikan tidak menjadi mubazir.

Pemprov NTB harus rajin-rajin melakukan evaluasi terhadap program-program peningkatan IPM. Kalau misalnya anggaran besar yang dialokasikan untuk bidang-bidang yang menjadi komponen IPM tidak berdampak signifikan terhadap capaian IPM NTB, dalam arti IPM NTB cenderung stagnan, patut dipertanyakan. Evaluasi penting dilakukan, apakah benar faktor anggaran yang menjadi penyebab kualitas SDM NTB masih rendah ataukah karena faktor manajemen kebijakan Pemda.

Misalnya, anggaran pendidikan dan kesehatan masih didominasi untuk membiayai sejumlah hal yang bersifat administatif, tidak bersentuhan langsung dengan peningkatan mutu SDM. Untuk itu, pada momentum HUT NTB ke-56 masyarakat menggantungkan harapan agar ke depan NTB menjadi lebih baik dari segala sisi sehingga sejajar dengan daerah-daerah maju lainnya karena potensi ke arah itu sangat besar. Dirgahayu NTB. (*)

Comments

Popular Posts