Anjal Marak Lagi

Patroli Satgas Sosial Jangan Hanya Branding


Mataram (Suara NTB) –
Intensitas patroli anjal yang dilakukan Satgas Sosial yang mencapai sepuluh kali sehari dinilai belum efektif. ''Kalau saya melihat Satgas ini belum maksimal,'' kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Mataram, Herman, Amd kepada Suara NTB di ruang kerjanya kemarin.

Indikator belum efektif bahkan belum maksimalnya kinerja Satgas Sosial ini terlihat dari maraknya kemunculan anjal maupun gepeng. Memang, lanjut Herman, anjal dan gepeng ini tidak terlihat lagi di perempatan jalan, namun di tempat lain justru begitu marak.

Politisi Gerindra ini mengaku melihat langsung anjal yang masuk ke lingkungan tempat tinggalnya. ''Saya sempat tanya, anjal ini umur tujuh tahun dari Gegutu. Dia naik ojek ke Babakan,'' terangnya. Anjal yang kembali marak di bulan ramadhan ini menurut Herman, merupakan pengemis musiman.

Dia menduga anjal yang beroperasi di Kota Mataram sudah terorganisir. Kondisi ini mutlak membutuhkan kerja-kerja yang intensif. Herman mencontohkan perhatian Satgas Sosial ketika melakukan patroli jangan hanya di jalan-jalan umum saja. Satgas diharapkan bisa lebih jeli lagi melihat sebaran anjal, baik di pusat-pusat perbelanjaan maupun di tempat lainnya.

‘’Jadi kita minta patroli Satgas ini jangan hanya brandinglah,’’ cetusnya. Herman juga mengingatkan patrol Satgas Sosial ini jangan berpolakan ABS (Asal Bapak Senang, red). Sementara itu, pantauan Suara NTB, sejumlah anjal dan gepeng terlihat beraksi di Mataram Mall. Anjal ini sengaja berdiri di pintu keluar kendaraan roda empat.

Pada setiap kendaraan yang keluar dari pusat perbelanjaan tersebut, anjal itu langsung menengadahkan tangan. Ada pula yang menyodorkan kotak amal. ‘’Walaupun dia (satgas Sosial, red) patrolinya sepuluh kali sehari, tetapi tidak efektif, sama saja bohong,’’ ketusnya. Untuk itu, Herman mengimbau kepada Satgas Sosial agar lebih cermat membaca sepak terjang anjal ni.

Yang jelas, kata Herman, dalam melakukan penertiban anjal, bukan semata-mata berorientasi pada kuantitas patroli, melainkan mengutamakan kualitasnya. ‘’Golnya itu hasilnya seperti apa,’’ tutupnya. Diberitakan koran ini sebelumnya, Disosnakertrans mengatakan, pihaknya meningkatkan frekuensi patroli selama bulan ramadhan untuk mengantisipasi munculnya gepeng maupun anjal. Di bulan puasa ini Satgas Sosial berpatroli selama sembilan sampai 10 kali dalam sehari. (fit)


Comments

Popular Posts