Kedepankan Komunikasi
KETEGASAN
Penjabat Walikota Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani terhadap pembangunan
hotel dan juga perumahan yang tidak berizin, diapresiasi oleh kalangan DPRD
Kota Mataram. ‘’Dibilang tegas, ya
tegas. Tapi jangan sampai ketegasan itu berujung pada persoalan hukum,’’
demikian Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, Syamsul Bahri, SH., mengingatkan.
Karena
biasanya, lanjut Syamsul, pengembang juga tentu tidak mau menabrak aturan-aturan
yang ada terkait hal itu. Ia mengimbau Pemkot Mataram mempertimbangkan kearifan
local yang ditopang dengan visi Kota Mataram ‘’maju, religius dan berbuda’’.
Artinya, dalam melakukan penertiban terhadap bangunan yang tidak berizin, harus
ada dasar hukumnya.
Kalau
penertiban dilakukan tanpa alas dasar yang jelas, bukan tidak mungkin itu akan
menyulitkan Pemkot Mataram dalam melakukan klarifikasi informasi dari bawah. Terkait
izin, lanjutnya, ada tiga hal yang berpotensi menjadi masalah. ‘’Bangunan yang
sudah dibangun, yang sedang mengajukan
izin, maupun yang sudah selesai izinnya tetapi melanggar aturan. Tidak
segampang itu melakukan tindakan-tindakan penertiban,’’ terangnya.
Syamsul
menyarankan Pemkot Mataram untuk memaksimalkan komunikasi antar semua pihak
terkait. ‘’Pertama memanggil, ketika ada suatu pelangaran baik secara
administrasi maupun secara aturan,’’ ucapnya. Jangan sampai akibat tindakan
yang tidak mengedepankan komunikasi dapat berimplikasi pada konflik vertikal
maupun horizontal.
‘’Sehingga
alangkah baiknya, sebelum melakukan tindakan, memanggil dulu SKPD yang
masing-masing membidangi hal tersebut supaya jelas arah komunikasinya ke depan.
Syamsul mengaku antusias terhadap ketegasan Penjabat Walikota Mataram yang
ingin menertibkan pembangunan perumahan dan juga hotel yang tidak berizin.
‘’Wajar
seorang Penjabat Walikota ini ingin membuat cerita bagus di akhir masa
jabatannya. Kami sangat apresiasi,’’ ujarnya. Hanya saja, politisi Nasdem ini
menyayangkan istilah-istilah ekstrem yang digunakan Penjabat Walikota Mataram
untuk menggambarkan ketegasannya itu. Karena bagaimanapun, tanpa pengusaha dan
penggiat investasi, Mataram mungkin tidak akan semaju sekarang ini.
Syamsul
melihat ada pembelajaran yang kurang baik dari pemerintah. Banyak hal yang
perlu dikomunikasikan. Sebab, Kota Mataram yang tata ruangnya telah terencana,
sekarang bisa berubah. (fit)
Comments