Kekurangan Guru
PEMKOT
Mataram dipastikan kekurangan tenaga guru. Hasil rapat kerja Komisi I DPRD Kota
Mataram dengan BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kamis siang, diketahui bahwa
tahun 2014 tercatat 287 ASN (Aparatur Sipil Negara) pensiun. Sedangkan Kota Mataram
tahun 2014 tersebut hanya mendapatkan 17 formasi.
Sedangkan
tahun 2016 nanti, kata Ketua Komisi I DPRD Kota Mataram, I Gde Sudiarta, dalam
rapat gabungan Komisi Jumat (27/11), jumlah ASN yang pensiun mencapai 165
orang. Dari jumlah ASN yang memasuki masa purnabhakti itu, 85 orang diantaranya
adalah tenaga guru dengan spesifikasi pendidik dasar dan menengah.
‘’Dalam
rapat Komisi dengan liding sector, kami pertanyakan kemarin. Kira-kira apa
usahanya untuk menanggulangi kekurangan tenaga guru. Sedangkan formasi kita
sampai sekarang masih belum pasti,’’ terang Gde Batu, sapaan akrabnya. Terkait
formasi, lanjut Sudiarta, sebenarnya sudah ada harapan. ‘’Itu ada dari K2 dan
ada formasi dari umum,’’ cetusnya.
Untuk
mengisi kekosongan tersebut, sudah ada usaha-usaha dari BKD Kota Mataram.
Misalnya, kata Gde Batu, untuk tenaga guru di SMA jadwalnya bisa ditambah untuk
mengajar di SMK. Kekurangan ini, juga akan dikonsultasikan dengan Dinas Dikpora
Kota Mataram. ‘’Apa kira-kira sikap DinasDikpora untuk melengkapi, menambah
sesuai apa yang menjadi program kerja Pemkot Mataram, seperti wajib belajar 12
tahun,’’ pungkasnya.
Dikatakan
Gde Batu, jumlah ASN yang pensiun dengan formasi yang didapatkan Pemkot Mataram
sangat jauh berbeda. Dimana ASN yang memasuk masa purnabhakti cukup banyak,
sementara formasi yang didapatkan justru minim. Karenanya, Komisi I menekankan
kepada BKD untuk jemput bola ke Menpan RB dengan membawa laporan-laporan dan
mendekati Menpan RB.
‘’Bagaimana
caranya supaya kebutuhan terkait tenaga ASN di Kota Mataram. Khususnya tenaga
pengajar dan kesehatan bisa tercover,’’ tambah politisi Gerindra ini. Karena
bagaimanapun, guru dan tenaga kesehatan inilah yang bersentuhan langsung dengan
masyarakat. Meskipun kekurangan tenaga guru ini disiasasti dengan menambah jam
mengajar, kalau dibiarkan terus berlarut tidak akan maksimal.
‘’Ini
kan tenaga manusia bisa saja punya
kelemahan. Mungkin fisik dan lain sebagainya,’’ katanya. Sehingga BKD diminta
mengkoordinasikan ini dengan Penjabat Walikota Mataram. Mungkin bisa dilakukan
pengangkatan tenaga kontrak untuk mengisi kekosongan tersebut. (fit)
Comments