Baru Dapat Adipura, Kotoran Kuda Tercecer di Jalan-jalan

Setelah sempat melakukan upaya keras untuk membebaskan Kota Mataram dari masalah kotoran kuda. Beberapa minggu terakhir, sejumlah ruas jalan di kota yang baru saja menerima penghargaan Adipura ini, dikotori oleh kotoran kuda yang tercecer di mana-mana.
Pemandangan kurang sedap itu, gampang dijumpai hampir di setiap jalan yang dilalui oleh cidomo. Terutama jalur menuju pasar. Pantauan Suara NTB, pemilik cidomo terkesan cuek dengan kondisi itu. Meskipun kuda yang menarik cidomo yang dikemudikannya membuang kotoran di jalan mereka tetap saja melaju tanpa mau membersihkan kotoran kudanya.
Padahal beberapa waktu yang lalu mereka sudah dibekali dengan kantong kotoran kuda, sekop, ember plastik serta sapu lidi untuk membersihkan kotoran kuda kalau-kalau jatuh ke jalan. Upaya itu sebenarnya diajarkan untuk tetap menjaga kebersihan terutama di ruas jalan. Ironisnya hal itu makin sering terjadi.
Beruntung Adipura sudah di tangan. Namun demikian sebagai kota yang telah tujuh kali beturut-turut meraih penghargaan Adipura, maraknya kotoran kuda yang tercecer di tengah jalan sangat disayangkan berbagai pihak.
Terkait hal itu Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, Drs. H. Anis Masyhur mengklaim kotoran kuda yang tercecer di jalan itu berasal dari cidomo di luar Kota Mataram. ‘’Kalau cidomo di Mataram sudah ada kantongannya semua,’’ akunya kepada Suara NTB, Jumat (19/6) kemarin.
Namun demikian, pihaknya mengatakan memang tidak mungkin bisa mengawasi hal itu 100 persen. Di titik-titik tertentu pihaknya sudah menempatkan petugas untuk memantau ketertiban kusir cidomo. Ini dilakukan secara rutin. Menurut Anis perilaku kusir cidomo yang terkesan tidak mau tahu dengan kotoran kuda yang tercecer di jalan sangat erat kaitannya dengan tingkat kedisiplinan.
‘’Bagaimana mau disiplin, hampir 80 persen kusir sidomo hanya lulusan SD,’’ sebutnya. Sejauh ini pihaknya tetap menjaga rute-rute yang diizinkan untuk dilalui alat transportasi tradisional ini. Jangan sampai mereka melewati jalan-jalan yang bukan trayeknya. Anis menyebutkan saat ini jumlah cidomo di Kota Mataram sudah berkurang dari 600. Prinsipnya menurut kebijakan pemerintah setempat tidak akan memusnahkan cidomo melainkan akan dibiarkan hilang secara alami.

Comments

Popular Posts