DPT Kota Mataram untuk Pilpres, 277.709 Pemilih


Rapat pleno KPU Kota Mataram Kamis malam menetapkan DPT (Daftar Pemilih Tetap) Pilpres sebanyak 277.709 pemilih. Terdiri dari 134.882 pemilih laki-laki dan 142.827 pemilih perempuan.
Hal itu diungkapkan Ketua KPU Kota Mataram melalui ketua Divisi Logistik, Keuangan dan Organisasi, Novia Rosanti, S.Ag., menjawab Suara NTB, via telpon seluler, Jumat (29/05) kemarin.
Dijelaskannya, dari DPT tersebut, sebaran terbanyak di Kecamatan Ampenan, kemudian di Mataram dan Selaparang. Peringkat sebaran berikutnya di Kecamatan Cakranegara, Sandubaya, dan Sekarbela. Menurut Novi, walaupun sudah ditetapkan dalam rapat pleno KPU Mataram DPT, ini masih bisa berubah sebelum penetapan DPT dilakukan secara nasional oleh KPU pusat. Sesuai jadwal, penetapan DPT secara nasional akan dilaksanakan tanggal 31 Mei mendatangi. ''Itu artinya masih ada waktu dua hari'' cetusnya.
Penetapan DPT secara nasional akan dijadikan dasar untuk mengkalkulasikan jumlah surat suara dan logistik lainnya. Khusus untuk logistik bilik dan kotak suara akan menggunakan sisa pemilu legislatif lalu. Namun demikian, jumlah TPS (Tempat Pemungutan Suara) untuk Pilpres lebih sedikit dibandingkan saat pemilu legislatif. TPS untuk Pilpres se Mataram tercatat 595 unit. Jumlah ini menyusut 111 unit dibandingkan jumlah TPS pada pemilu legislatif lalu yang mencapai 706 unit.
Dalam aturan KPU, jumlah pemilih dalam satu TPS, maksimal 800 orang. Tapi, di Mataram jumlah pemilih di satu TPS mencapai 500 - 600 orang. Ini tak lepas dari bertambahnya jumlah pemilih sekitar 5.858 orang, dari jumlah DPT pada waktu pemilu legislatif, 271.851. Terkait selisih jumlah pemilih pada Pilpres, Novi tidak yakin kalau jumlah itu mewakili masyarakat yang saat pemilu legislatif lalu tidak bisa memberikan hak pilihnya. ''Kita tidak bicara yakin atau tidak yakin tapi sebenarnya kita harapkan lebih dari itu (5.858 pemilih, red),'' pungkasnya.
Menyusutnya jumlah TPS ini dinilai cukup riskan karena karakter kebiasaan masyarakat pemilih. ''Masyarakat biasanya kalau digeser sedikit TPS-nya, malas datang untuk memilih. Tapi kita harapkan hal itu terjadi,'' tutur mantan wartawan ini.

Comments

Popular Posts