Pembangunan Islamic Center, Pemprov Harapkan Kontribusi Kabupaten/Kota

Mataram (Suara NTB) -Rencana pembangunan islamic center di NTB, nampaknya akan terwujud. Sinyalemen pembangunan islamic center diungkapkan Gubernur dalam pertemuan dengan Bupati/Wali Kota se-NTB, baru-baru ini. Demikian disampaikan Kepala Bappeda Kota Mataram, Drs. HM. Ainu Asikin, M.Si., menjawab Suara NTB di Mataram, Jumat (14/8) kemarin.
Untuk mematangkan rencana pembangunan islamic center itu, lanjut Ainul Asikin, pihak Pemprov NTB telah membentuk tim sembilan. Anggotanya berasal dari lintas instansi kabupaten/kota. Antara lain Bappeda, Dinas PU Kimpraswil, MUI, Dinas Tata Kota, dan Depag. Tim sembilan, kata dia, bertugas merumuskan dan memfinalkan pembangunan islamic center.
Keseriusan Pemprov NTB membangun islamic center ditunjukkan dengan telah dianggarkannya biaya sebesar Rp 300 juta untuk melakukan studi banding ke Semarang dan Kalimantan. Bahkan, untuk tahap awal pembangunan Islamic Center, Pemprov NTB telah menganggarkan Rp 15 miliar. Selain itu, tentu diharapkan adanya kontribusi dari kabupaten/kota se-NTB.
Menurut rencana, demikian Ainul Asikin, Islamic Center rencananya akan dibangun berdekatan dengan Masjid Raya At-Taqwa. Persisnya, kemungkinan akan dibangun di lokasi gedung Koni saat ini, sampai di SMP 6 Mataram. Dengan demikian, baik gedung Koni Mataram maupun SPP (Sekolah Pertanian) Mataram, harus direlokasi ke tempat lain. Sementara itu, untuk SMP 6 Mataram, kemungkinan akan masuk dalam lahan Islamic Center, akan tetapi, nuansanya berubah menjadi sekolah Islam.
Tak hanya akan menggunakan lahan Gedung Koni dan SPP Mataram, pembangunan Islamic Center juga diperkirakan hingga mendekati Pasar Dasan Agung, Mataram. Seperti halnya, SMP 6 Mataram, untuk Pasar dasan Agung juga akan mendapat perlakuan khusus. Misalnya, jam operasionalnya disesuaikan dengan kegiatan di Islamic Center.
Di tempat terpisah, anggota DPRD Kota Mataram dari fraksi PKS, Ahmad Tauhid, SHI, Jumat kemarin, menyatakan, menyambut gembira rencana tersebut. Kalau memang rencana pembangunan Islamic Center sudah pasti, Dewan pun, lanjutnya, akan mendukung adanya kontribusi dari kabupaten/kota. Namun demikian, harus jelas dulu juklak dan juknisnya. Ia berharap, sesuai namanya, Islamic Center agar benar-benar menjadi pusat informasi bagi masyarakat.
Kegiatan yang diselenggarakan di Islamic Center nantinya, haruslah kegiatan-kegiatan agama. ''Apalagi ini untuk kepentingan umat,'' cetusnya. Lebih dari itu, ia berharap pembangunan Islamic Center tak hanya untuk masyarakat lokal, melainkan untuk masyarakat internasional. ''Supaya kalau ada tamu yang datang dari luar, bisa langsung ke tempat tersebut,'' katanya. Karena selama ini, kalaupun ada umat muslim yang datang ke NTB, hubungannya baru sebatas antar personal.
Berbeda dengan Tauhid, H. Ahmad Muchlis yang juga dari fraksi PKS, menyatakan, karena pembangunan Islamic Center merupakan program Pemprov NTB, maka domain anggaran juga oleh Pemprov NTB. ''Kalau terpaksa karena kekurangan anggaran, kabupaten/kota akan turun tangan,'' ujarnya. Ia melihat, lokasi yang dipilih untuk rencana pembangunan Islamic Center cukup tepat, mengingat Mataram mempunyai visi maju dan religius. Mataram juga merupakan ibukota provinsi dan yang tidak kalah pentingnya, dekat dengan masjid raya.
Menurut Muchlis, pembangunan Islamic Center diharapkan bisa menjadi lembaga penyelesai persoalan. Tidak hanya interen umat muslim, tapi juga menyelesaikan persoalan antar umat beragama. ''Lengkapi juga dengan data pemeluk agama,'' tandasnya. (fit)

Comments

Popular Posts