Tak Kebagian Kupon, Warga Nyaris Bakar Mobil Tangki Minyak Tanah

Mataram (Suara NTB) –
Kegiatan pasar murah yang digelar Diskoperindag Kota Mataram bekerjasama dengan sejumlah distributor, termasuk agen minyak tanah di Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Senin (7/9) kemarin, nyaris diwarnai insiden pembakaran mobil tangki minyak tanah milik UD. Faridah.
Warga sekitar lokasi kegiatan pasar murah yang juga menjual minyak tanah sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) itu, marah lantaran mereka tak kebagian kupon untuk membeli minyak tanah. Sementara warga dari kelurahan lainnya justru berbondong-bondong ke sana. Melihat kondisi tersebut, warga yang notabene ibu-ibu, marah-marah. Mereka mengancam membakar mobil tangki yang berisi minyak tanah yang berada di lokasi, jika permintaan mereka tidak diakomodir.
Warga sekitar menuntut mendapatkan jatah minyak tanah layaknya mereka yang kebagian kupon. Beruntung aksi anarkis warga tak sampai terjadi. Kepala Dinas Koperindag Kota Mataram, Drs. H. Marzuki Sahaz, MM., yang saat itu berada di lokasi bersama pimpinan Depo Pertamina, Aribawa serta aparat kecamatan dan keamanan, memutuskan membagi rata minyak tanah yang ada, termasuk kepada warga yang tidak mempunyai kupon.
Sedianya, ujar Marzuki, minyak tanah sebanyak 5.000 liter itu akan didistribusikan kepada 1.000 orang pemegang kupon yang berasal dari empat kelurahan. Diantaranya, Pejeruk, Kebon Sari dan Tinggar. Masing-masing KK pemegang kupon, kebagian jatah membeli minyak tanah sebanyak 5 liter. Pembagian kupon, lanjut Marzuki diserahkan kepada Camat. Pihak kecamatanlah yang meneruskan ke tiap kelurahan.
Dengan adanya tuntutan dari masyarakat, maka jumlah penerima jatah pembelian minyak tanah pada kesempatan itu, bertambah. Namun dampaknya, jatah yang tadinya 5 liter, menurun menjadi 3, 7 liter dengan harga Rp 10 ribu.
Menurut warga setempat, Mutiah, kegiatan itu sangat bermanfaat bagi masyarakat. Terlebih, di sekitar lokasi pasar murah, harga minyak tanah di tingkat eceran sudah mencapai Rp 5.000/liter. (fit)