Hidupkan Kota Tua Ampenan

KEPALA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, Wartan SH., mengakui Pemkot Mataram belum mampu untuk menghidupkan kembali kejayaan Kota Tua Ampenan. Pasalnya untuk melaksanakan niat tersebut dibutuhkan anggaran ratusan miliar rupiah.

Ditemui di Kantor Wali Kota Mataram, Wartan mengungkapkan, dulunya sempat ada investor asal Belanda yang ingin mengelola kawasan Ampenan. Hanya saja, belum lagi memulai rencana itu, investor asing tersebut justru menghilang.

Sedangkan untuk menggunakan APBD Kota Mataram jelas tidak mampu. Apalagi di Mataram banyak program yang harus dibiayai. Pihaknya, lanjut Wartan, pernah memikirkan untuk menata kawasan sepanjang jalan menuju ke Pantai Ampenan seperti di Malioboro, Yogyakarta. Dimana akan ada PKL (Pedagang Kaki Lima) yang berjualan di bahu jalan.

Pemikiran itupun belum nampaknya tidak bisa terlaksana. Kendalanya menurut Wartan, selain hanya satu jalur, badan jalan tersebut juga tidak terlalu lebar. Sehingga yang bisa dilakukan Pemkot Mataram terhadap kawasan tersebut adalah menata taman-taman di sana yang dilaksanakan oleh Dinas Pertamanan dan joging track yang biasanya digunakan jalan-jalan di sore hari.

Wartan menyebutkan, Kota Mataram tidak mempunyai destinasi unggulan. Namun demikian, Kota Mataram masih bisa bermain di sektor jasa pariwisata. Misalnya agen tiket dan travel. ''Travel inikan adanya di Kota Mataram,'' cetusnya. (fit)

Comments

Popular Posts