Politik Santun

Wali Kota Mataram, H. Moh. Ruslan, SH., mengimbau kepada sejumlah bakal calon agar berpolitik santun. Itu terkait suksesi pilkada Kota Mataram 2010 mendatang.

Demikian Ruslan kepada wartawan di ruang tunggu kantor wali kota Mataram, Kamis (15/10) kemarin. Imbauan itu, kata dia, bukan semata-mata karena ada indikasi ke arah sana, melainkan juga sebagai langkah preventif agar kondusivitas kota tetap terjaga.

''Saya senang dengan munculnya calon-calon sehingga masyarakat bisa leluasa memilih,'' akunya. Ruslan mengibaratkan para calon wali kota maupun wakil wali kota sebagai penjual kecap dan madu. ''Biar jualannya laku, pasti ada reklamenya. Tapi jangan sekonyong-konyong menuduh kecap dan madu orang jelek,'' selorohnya.

Ia mempersilakan pihak-pihak yang ingin mempromosikan calonnya masing-masing. Jangan lantas mendiskreditkan calon lain, karena hal itu sama berpontensi mengundang friksi. Ia berharap dalam Pilkada Kota Mataram, baik para calon maupun tim sukses agar memperhatikan perwal (peraturan wali kota) terkait pemasangan baliho. ''Kalau sayang sama Mataram, jangan kotori kota ini,'' pintanya.

Wali Kota berharap agar pemasangan atribut parpol nantinya tidak di fasilitas umum. Karena Pemkot Mataram sudah dua kali mengerahkan pegawai untuk membersihkan stiker-stiker yang menempel di sejumlah tiang traffic light (TL). Pertama saat pemilihan Gubernur tahun 2008 dan kedua saat pemilu legislatif.

Beruntuk Kota Mataram Mataram mendapat dana hibah dari luar negeri untuk pengadaan TL sekaligus pengecatan. ''Kalau orang luar saja sangat memperhatikan itu, kenapa kita tidak,'' ujarnya. Wali Kota menyarankan kepada para calon agar stiker dibagikan saja ke RT-RT. Itu lebih efektif ketimbang menempel di tinag TL. ''Toh tiang TL tidak punya hak suara,'' pungkasnya. (fit)

Comments

Popular Posts