Silaturahmi Lintas Etnis Berubah Jadi Ajang Galang Dukungan Calon Wali Kota
Matarm (Suara NTB) -
Acara silaturahmi lintas etnis se-Kecamatan Cakranegara, tiba-tiba berubah jadi ajang menggalang dukungan calon wali kota Mataram 2010.
Perwakilan etnis Sasak, H. Syamsul Hakim, dalam sambutannya di depan ratusan tamu undangan yang hadir di PMTSI (Persatuan Marga Tionghoa Seluruh Indonesia) cabang NTB di Selagalas, secara tegas mengajak masyarakat untuk mendukung H. Ahyar Abduh menjadi calon Wali Kota Mataram, menggantikan H. Moh. Ruslan, SH yang delapan bulan lagi, habis masa jabatannya..
Bahkan ia meminta restu pula kepada Wali Kota Mataram, H. Moh Ruslan SH., agar mendukung wakilnya itu pada Pilkada Kota Mataram mendatang. Perwakilan umat hindu, I Gede Renjane yang merupakan Ketua PHDI (Persatuan Hindu Dharma Indonesia) Provinsi NTB, mengemukakan di tengah kesibukan masyarakat mereka bisa berkumpul pada acara halal bihalal tersebut.
Ini menunjukkan kecintaan masyarakat kepada Kota Mataram. Masyarakat di bawah kepemimpinan pasangan H. Moh Ruslan, SH dan H. Ahyar Abduh merasa sangat terayomi. Ke depan, lanjut Renjane, pihaknya akan tetap mendukung pemimpin yang mampu melanjutkan visi Mataram yang maju dan religius.
''Implementasi Bhineka Tunggal Ika diharapkan jauh lebih baik daripada saat ini,'' katanya. Di tempat yang sama, Wali Kota Mataram melihat apa yang disampaikan perwakilan etnis Tionghoa, Hindu dan Sasak adalah sebuah ekspresi yang sudah disepakati. ‘’Mustahil semua bisa terjadi seperti ini kalau kita tidak bersama-sama,’’ cetusnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam memilih pemimpin. Sebaiknya memilih pemimpin yang bisa melanjutkan program pembangunan yang telah berjalan saat ini. Namun demikian, orang nomor satu di Mataram ini tidak menyebut figur yang dimaksud. ‘’Kalau saya tidak berani setegas yang dikatakan perwakilan etnis Sasak tadi,’’ selorohnya sambil menambahkan, kalau ada oknum yang berbuat rusuh di tengah masyarakat agar tidak segan-segan untuk menindaknya.
Senada dengan wali kota, Camat Cakranegara, H. Ahsanul Khalik, S.Sos., menegaskan akan sangat berbahaya bagi daerah ini, jika masyarakat salah memilih pemimpin. Menurut dia, kalau undang-undang membolehkan seseorang menjabat sebagai kepala daerah, lebih dari duakali, maka Cakranegara akan mendukung wali kota. ‘’Tapi karena tidak boleh, nanti akan kita cari penerus wali kota yang mampu melanjutkan visi yang maju dan religius ini,’’ tandasnya. (fit)
Acara silaturahmi lintas etnis se-Kecamatan Cakranegara, tiba-tiba berubah jadi ajang menggalang dukungan calon wali kota Mataram 2010.
Perwakilan etnis Sasak, H. Syamsul Hakim, dalam sambutannya di depan ratusan tamu undangan yang hadir di PMTSI (Persatuan Marga Tionghoa Seluruh Indonesia) cabang NTB di Selagalas, secara tegas mengajak masyarakat untuk mendukung H. Ahyar Abduh menjadi calon Wali Kota Mataram, menggantikan H. Moh. Ruslan, SH yang delapan bulan lagi, habis masa jabatannya..
Bahkan ia meminta restu pula kepada Wali Kota Mataram, H. Moh Ruslan SH., agar mendukung wakilnya itu pada Pilkada Kota Mataram mendatang. Perwakilan umat hindu, I Gede Renjane yang merupakan Ketua PHDI (Persatuan Hindu Dharma Indonesia) Provinsi NTB, mengemukakan di tengah kesibukan masyarakat mereka bisa berkumpul pada acara halal bihalal tersebut.
Ini menunjukkan kecintaan masyarakat kepada Kota Mataram. Masyarakat di bawah kepemimpinan pasangan H. Moh Ruslan, SH dan H. Ahyar Abduh merasa sangat terayomi. Ke depan, lanjut Renjane, pihaknya akan tetap mendukung pemimpin yang mampu melanjutkan visi Mataram yang maju dan religius.
''Implementasi Bhineka Tunggal Ika diharapkan jauh lebih baik daripada saat ini,'' katanya. Di tempat yang sama, Wali Kota Mataram melihat apa yang disampaikan perwakilan etnis Tionghoa, Hindu dan Sasak adalah sebuah ekspresi yang sudah disepakati. ‘’Mustahil semua bisa terjadi seperti ini kalau kita tidak bersama-sama,’’ cetusnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam memilih pemimpin. Sebaiknya memilih pemimpin yang bisa melanjutkan program pembangunan yang telah berjalan saat ini. Namun demikian, orang nomor satu di Mataram ini tidak menyebut figur yang dimaksud. ‘’Kalau saya tidak berani setegas yang dikatakan perwakilan etnis Sasak tadi,’’ selorohnya sambil menambahkan, kalau ada oknum yang berbuat rusuh di tengah masyarakat agar tidak segan-segan untuk menindaknya.
Senada dengan wali kota, Camat Cakranegara, H. Ahsanul Khalik, S.Sos., menegaskan akan sangat berbahaya bagi daerah ini, jika masyarakat salah memilih pemimpin. Menurut dia, kalau undang-undang membolehkan seseorang menjabat sebagai kepala daerah, lebih dari duakali, maka Cakranegara akan mendukung wali kota. ‘’Tapi karena tidak boleh, nanti akan kita cari penerus wali kota yang mampu melanjutkan visi yang maju dan religius ini,’’ tandasnya. (fit)
Comments