Dinas Koperindag Akan Sayembarakan Desain Kain Khas Mataram

Mataram (Suara NTB) -
Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kota Mataram, Nyayu Ernawati, S.Sos., mengusulkan kepada Diskoperindag (Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan) Kota Mataram, agar ada desain khusus yang menggambarkan ciri khas Kota Mataram. Sebab, tenun-tenun yang ada selama ini, hanya menggambarkan kekhasan Pulau Lombok.

Demikian dikatakan Erna kepada Suara NTB. Ia berharap ada bahan kain yang bercirikan Kota Mataram. Apakah bentuknya kain songket, kain tenun maupun kain batik. Menurut dia, hasil pertemuannya dengan Dinas Koperindag Kota Mataram sudah menyepakati akan diadakannya sayembara desain corak kain khas Kota Mataram.

‘’Kita ikut menyayangi daerah lain, tetapi alangkah baiknya kita punya ciri khas sendiri. Bila perlu, waktu kunker (kunjungan kerja) kita pakai,’’ terangnya. Erna mengatakan, perajin dalam hal ini UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) perlu dibina secara berkelanjutan. ‘’Jangan sampai hanya dibina lalu tidak ada tindak lanjutnya,’’ ungkap anggota Komisi II DPRD Kota Mataram ini.

Untuk mendukung berkembangnya usaha para perajin, ia berharap ke depan UMKM mempunyai tempat promosi tersendiri yang dikoordinir oleh Diskoperindag. Malah dalam pembicaraan dengan PT. PCF (Pacifik Chilinaya Fantasi) selaku pengelola Mataram Mall, pusat perbelanjaan terbesar di NTB itu bersedia menyiapkan tempat bagi para perajin untuk memamerkan hasil produksinya.

Ditemui terpisah, Kabid Perdagangan pada Dinas Koperindag Kota Mataram, Ir. Bambang Juni Wartono, M.Si., di ruang kerjanya, menyatakan, untuk melaksanakan pembuatan desain dimaksud bukan perkara gampang. Pihaknya harus mengumpulkan budayawan, seniman dan unsur-unsur lainnya untuk urun rembug terhadap desin khas Kota Mataram.

‘’Tidak bisa kita dibirokrat ini yang merumuskan. Harus ada sosialisasi,’’ katanya. Terlebih, dalam RAPBD Kota Mataram tahun anggran 2010, hal itu belum dianggaran. Menurut Bambang, sebenarnya bukan di situ letak persoalannya. Yang terpenting usaha tenun bisa hidup. Untuk mendukung kelangsungan hidup UMKM di Mataram, pihaknya sudah bersurat kepada semua SKPD untuk menggunakan produk lokal.

Terkait masih mahalnya produk local dibandingkan dengan produk dari luar, menurut dia karena memang banyak usaha lokal yang bahan bakunya harus mendatangkan dari luar, sehingga berpengaruh terhadap harga. ‘’Tidak masalah membeli mahal produk sendiri daripada murah tapi produk orang,’’ selorohnya. Toh, itu dihajatkan untuk kesejahteraan masyarakat lokal. (fit)

Comments

Popular Posts