PSKM di Mataram Diprediksi Meningkat
Mataram (Suara NTB) -
Tugas Dinas Sosnakertrans (Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi) Kota Mataram ke depan nampaknya akan semakin berat. Terlebih trend PSKM (Penyandang Sosial Kesejahteraan Masyarakat) diprediksi semakin bertambah.
Kepala Dinas Sosnakertrans Kota Mataram, Makmun, SH., MH., kepada Suara NTB di ruang kerjanya, Jumat (4/12) kemarin, ada sekitar 24 PSKM. Antara lain, anjal, eks WTS dan eks napi. Namun belakangan pihaknya justru dibungungkan dengan munculnya anak-anak funk di Mataram. Jika sebelumnya sebutan anak funk berikutnya keberadaannya, gampang ditemui di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Belum lama ini, komunitas anak funk mulai bermunculan di Mataram. Dengan ciri rambut khas, mereka biasanya berkumpul di perempatan-perempatan. Lama kelamaan keberadaan mereka di sejumlah perempatan di Mataram tak sekadar meminta uang kepada pengguna jalan. Bahkan kalau tak diberikan, mereka tak segan-segan menggores cat kendaraan pengguna jalan. Lantaran dinilai mengganggu ketentraman dan ketertiban umum, beberapa waktu lalu, aparat Satpol PP Kota Mataram yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosnakertrans selaku leading sektor pembinaan PSKM, menertibkan keberadaan mereka.
''Setelah ditanya tujuannya, mereka bilang ingin mencari jati diri,'' demikian Makmun. Menurut mantan Sekretaris DPRD Kota Mataram ini, kemunculan anak funk di Mataram dinilai sebagai fenomena baru dalam trend kehidupan usia dini. Makmun mengaku, pihaknya bingung mengkatagorikan anak funk dalam PSKM yang mana. Mereka tidak bisa dimasukkan dalam katagori anjal karena memang ada yang usianya di atas 18 tahun.
Beragamnya PSKM, sebenarnya bukan saja menjadi tugas pihaknya untuk melakukan pembinaan. Dalam hal ini perlu dilakukan pembinaan terpadu oleh instansi terkait. Misalnya satpol PP, polisi, Dinas Koperindag dan juga Dikpora. Dikatakan Makmun, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka PSKM. Di antaranya memfasilitasi mereka dalam bidang ekonomi sosial. Dinas Sosnakertrans sudah menjalin kerjasama dengan beberapa bengkel ternama di Mataram. (fit)
Tugas Dinas Sosnakertrans (Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi) Kota Mataram ke depan nampaknya akan semakin berat. Terlebih trend PSKM (Penyandang Sosial Kesejahteraan Masyarakat) diprediksi semakin bertambah.
Kepala Dinas Sosnakertrans Kota Mataram, Makmun, SH., MH., kepada Suara NTB di ruang kerjanya, Jumat (4/12) kemarin, ada sekitar 24 PSKM. Antara lain, anjal, eks WTS dan eks napi. Namun belakangan pihaknya justru dibungungkan dengan munculnya anak-anak funk di Mataram. Jika sebelumnya sebutan anak funk berikutnya keberadaannya, gampang ditemui di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Belum lama ini, komunitas anak funk mulai bermunculan di Mataram. Dengan ciri rambut khas, mereka biasanya berkumpul di perempatan-perempatan. Lama kelamaan keberadaan mereka di sejumlah perempatan di Mataram tak sekadar meminta uang kepada pengguna jalan. Bahkan kalau tak diberikan, mereka tak segan-segan menggores cat kendaraan pengguna jalan. Lantaran dinilai mengganggu ketentraman dan ketertiban umum, beberapa waktu lalu, aparat Satpol PP Kota Mataram yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosnakertrans selaku leading sektor pembinaan PSKM, menertibkan keberadaan mereka.
''Setelah ditanya tujuannya, mereka bilang ingin mencari jati diri,'' demikian Makmun. Menurut mantan Sekretaris DPRD Kota Mataram ini, kemunculan anak funk di Mataram dinilai sebagai fenomena baru dalam trend kehidupan usia dini. Makmun mengaku, pihaknya bingung mengkatagorikan anak funk dalam PSKM yang mana. Mereka tidak bisa dimasukkan dalam katagori anjal karena memang ada yang usianya di atas 18 tahun.
Beragamnya PSKM, sebenarnya bukan saja menjadi tugas pihaknya untuk melakukan pembinaan. Dalam hal ini perlu dilakukan pembinaan terpadu oleh instansi terkait. Misalnya satpol PP, polisi, Dinas Koperindag dan juga Dikpora. Dikatakan Makmun, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka PSKM. Di antaranya memfasilitasi mereka dalam bidang ekonomi sosial. Dinas Sosnakertrans sudah menjalin kerjasama dengan beberapa bengkel ternama di Mataram. (fit)
Comments