Jangan Sekadar Jadi Tambahan Kasus

Ketua Komisi I DPRD Kota Mataram, TGH. Ahmad Muchlis meminta, aparat lebih ‘’agresif’’ mengungkap kasus pencurian peralatan laboratorium berupa komputer dan sejenisnya yang menimpa sembilan sekolah di Kota Mataram. Ia berharap, laporan kehilangan tersebut, jangan sekadar menjadi tambahan kasus semata. Akan tetapi, perlu ditindaklanjuti.

Ia menduga, pelaku pembobolan sekolah ini adalah orang yang sama, semacam sindikat. Hal itu disampaikan politisi PKS ini kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (13/1) kemarin. Raibnya komputer-komputer di sembilan sekolah yang nilai kerugiannya ditaksir mencapai Rp 255.750.000 ini, sedikit tidak pasti berdampak pada terhambatnya proses belajar-mengajar di sekolah bersangkutan.

Terlebih, kalau komputer-komputer itu merupakan sumbangan dari orang tua siswa, tentu akan menciderai kepercayaan mereka. Karena system keamanan sekolah dianggap kurang mampu mengamankan amanah orang tua siswa. Muchlis menyarankan kepada Dinas Dikpora Kota Mataram agar lebih selektif mengangkat tenaga keamanan. ‘’Jangan sampai tenaga keamanan (penjaga sekolah, red) ini, hanya pindah selimut saja. Kerjanya tidur terus,’’ selorohnya.

Mensiasati hilangnya 85 unit komputer di sembilan sekolah, mulai tahun 2007 hingga awal 2010, saat ini agak sulit jika mengandalkan APBD, mengingat APBD Kota Mataram tahun anggaran 2010 juga sudah diketok. ‘’Mungkin nanti ada sumbangan dari orang tua siswa,’’ harapnya.

Seperti diketahui, dari sembilan kasus ini, belum satupun berhasil diungkap aparat. Kasus ini menimpa dua SMK, dua SMA, tiga SMP dan dua SD. Yang teranyar, 5 Januari lalu, kasus raibnya 13 unit PC computer milik TK/SD internasional. Nilai kerugian ditaksir Rp 70 juta. (fit)

Comments

Popular Posts