Titik Banjir di Mataram Sudah Berkurang


Mataram (Suara NTB) –
Penilaian Ketua Pansus LKPJ, H. AB. Taufikurrahman yang mengkritisi penanganan banjir di Kota Mataram yang telah memasuki tahun ketiga sejak pasangan Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh dan Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana menjabat belum mampu mengatasi banjir, ditanggapi Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH.

Kepada Suara NTB di DPRD Kota Mataram, Didi mengatakan, konteks dikatakan gagal, bersifat kasuistis. Hal ini, kata dia, kemungkinan pada titik tertentu ada yang belum teratasi. ‘’Maka itu yang mungkin dikonotasikan gagal. Oleh karena itu kalau gambarannya seperti itu, itu kasuistis,’’ tegasnya. Ia mengakui di titik tertentu memang genangan masih terjadi, namun demikian, jumlahnya tidak banyak.

Ia menilai, secara umum, progres penanganan banjir dan genangan di Kota Mataram, terbilang baik. Ini ditandai dengan pembangunan drainase atau saluran di sejumlah titik. Ia meminta semua kalangan supaya tidak hanya melihat masih ada titik yang terkena banjir. ‘’Tapi yang lain bagaimana,’’ cetusnya. Dikatakan mantan Ketua DPRD Kota Mataram ini, penanganan masalah banjir dengan pendekatan pembangunan infrastruktur, khususnya drainase tidak bisa dilakukan dalam satu periode tertentu, misalnya satu tahun anggaran.

Sebab, Dewanpun, lanjut dia, untuk pembangunan drainase jelas membutuhkan anggaran yang sangat besar. Sehingga kalaupun ada titik yang belum tertangani, hal itu lanjutnya dapat dimaklumi. Sejauh ini, manajemen pembangunan drainase sudah berjalan yang hasilnya bisa mengurangi titik-titik banjir di seluruh kawasan di Kota Mataram. Sebagai bagian dari itu, ada site plan secara menyeluruh yang harus diselesaikan dalam kurun waktu panjang.

Dilihat progres penanganan dari tahun ke tahun, kata Didi menunjukkan satu hal yang positif. Karena cakupan pembangunan drainase cukup besar. Demikian pula dari sisi anggaranjuga diklaim naik. Baik anggaran yang bersumber dari pusat, provinsi maupun APBD Kota Mataram. Meningkatnya anggaran ini merupakan hasil dari langkah koordinasi kepala daerah dengan pemerintah pusat yang memang menekankan pentingnya pembangunan. Dengan anggaran yang semakit tinggi, Didi yakin outputnya juga positif yang terbukti dengan telah dibangunnya drainase di beberapa titik dan kawasan yang bisa menangani genangan air di beberapa lokasi.

‘’Jangan sampai statement kita tidak bijak dan tidak memberikan spirit yang baik bagi SKPD untuk bekerja lebih baik lagi. Apa yang menjadi hasil yang baik, kita berikan apresiasi,’’ terangnya. Sebaliknya, kalau kurang baik memang perlu diingatkan. ‘’Supaya jangan menggenalisir keseluruhan dari hasil kerjanya seolah-olah SKPD itu tidak ada hasil apa-apa, termasuk Pemkot Mataram tidak ada progres apa-apa,’’ tandasnya. (fit)

Comments

Popular Posts