Perjuangan Mendapatkan Akte Kelahiran, Rela Antre dari Pagi Demi Anak Bisa Sekolah
Sekolah
kini tidak segampang dulu. Dulu, meski tidak memiliki akte kelahiran, tidak ada
sekolah yang menolak calon siswa, asalkan calon siswa itu telah cukup umur
untuk sekolah. Sekarang sebaliknya, tidak ada satu sekolahpun yang mau menerima
calon siswa yang tidak punya akte kelahiran. Terutama untuk calon siswa Taman
Kanak-kanak dan calon siswa Sekolah Dasar. Maka, jadilah orang tua calon siswa
kelabakan membuat akte kelahiran.
SETIDAKNYA
mereka harus berjuang keras untuk mendapatkan selembar legalitas jatidiri sang
anak yang bernama akte kelahiran. Meski hidup bukan di zaman perang, namun
perjuangan para orang tua mendapatkan akte kelahiran untuk anaknya cukup
melelahkan. Mereka terpaksa berpeluh-peluh di depan loket urusan akte kelahiran
di Dinas Dukcapil Kota Mataram.
Tidak
ada pilihan lain bagi orang tua, selain mengikuti tahapan demi tahapan demi
terbitnya akte kelahiran. Jika mundur atau tidak sanggup memenuhi tujuh persyaratan
permohonan akte kelahiran, maka ancaman anak tidak bisa sekolah sudah menanti. Maka
jadilah Dinas Dukcapil dipadati orang tua yang berburu akte kelahiran. Suasana
penuh dan sesak di depan loket akte kelahiran, mau tidak mau membuat mereka
harus banyak bersabar.
Sebab,
beberapa hari terakhir, jumlah permohonan akte kelahiran melonjak drastis.
Jumlahnya tidak lagi puluhan, melainkan ratusan orang. Bahkan demi mendapat
pelayanan yang cepat, banyak warga yang datang lebih awal, bahkan bersamaan dengan
jam buka Dinas Dukcapil Kota Mataram.
Naimah
(43), salah seorang warga asal Lingkungan Pande Besi, Kelurahan Sekarbela Kota
Mataram yang ditemui Suara NTB di
sela-sela mengurus akte kelahiran untuk anak kelimanya di Dinas Dukcapil Kota
Mataram, Rabu (29/5) kemarin, mengaku datang datang ke Dinas Dukcapil sekitar
pukul 07.30 Wita. Dengan datang lebih awal, ia berharap loket masih sepi,
sehingga ia mendapat pelananan perdana.
Namun
ia terpaksa kecewa. Sebab, ketika ia tiba di Dinas Dukcapil pada pukul 07.30
Wita, sudah banyak warga lainnya yang tiba lebih dulu. ‘’Ini saya dapat nomor
antrean 74,’’ sebutnya sembari menunjukkan secarik kertas kecil yang
bertuliskan nomor antrean 74. Ia bertekad akan menuntaskan urusan akte
kelahiran anaknya yang akan masuk TK, hari itu juga. Sebab sangat rugi rasanya,
sudah datang pagi tapi kembali lagi pada hari berikutnya. Padahal, berkasnya
telah lengkap.
Pantauan
Suara NTB di Dinas Dukcapil Kota
Mataram, Rabu (29/5) kemarin, suasana berbeda dengan hari-hari biasa. Sejumlah
orang berjubel di depan loket akte kelahiran di kantor setempat. Umumnya,
mereka yang berburu akte kelahiran, adalah warga yang anaknya baru akan
mendaftar masuk TK atau SD tahun ini. Tingginya animo masyarakat mengurus akte
kelahiran untuk anaknya, juga tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang
menggratisnya akte kelahiran.
Sebelumnya,
Kepala Dinas Dukcapil Kota Mataram, Dra. Dewi Mardiana Ariany mengatakan,
pihaknya terus mendorong para orang tua segera mengurus akte kelahiran anaknya.
Tidak saja saat mereka membutuhkan, misalnya menjelang pendaftaran masuk
sekolah seperti sekarang ini. Sebab, sesuai peraturan, pembuatan akte kelahiran
tidak dipungut biaya. (fit)
Comments