Permintaan PAW Tak Digubris, Demo Massa PPI di KPU Kota Mataram Berakhir Anarkis

PERTAYAKAN PAW - Massa PPI mempertanyakan lambannya proses PAW Misban Ratmaji yang telah diajukan dua bulan lalu. Kedatangan massa ini hanya diterima Sekretaris DPRD Kota Mataram, Lalu Aria Dharma. (Suara NTB/fit)

Mataram (Suara NTB) –
Sejumlah massa PPI (Partai Pemuda Indonesia), Kamis (29/8) kemarin, mendemo tiga kantor sekaligus. Masing-masing DPRD Kota Mataram, KPU Kota Mataram dan Kantor Walikota Mataram. Demo itu sebagai bentuk protes lantaran permintaan PAW yang dilayangkan DPD PPI NTB, tidak digubris.

Bahkan, demo massa PPI di KPU Kota Mataram, berlangsung anarkis. Massa menerobos haluan satpam yang menjaga, simpatisan PPI yang kesal dengan lambannya proses PAW, langsung naik ke atas meja dan merusak meja yang dilempari dengan kursi dan mersak satu buah laptop milik petugas kecamatan yang ketika itu menginput data rusak.

Tidak berselang lama, Sekretaris KPU Kota Mataram Putu Sarjana menemui massa PPI. Pertemuan antara masa PPI dengan KPU Mataram dikawal ketat oleh aparat keamanan. Sempat terjadi perdebatan panjang antara kedua belah pihak. Usai berdialog dengan KPU, massa PPI merasa tidak ada jalan keluar dari penjelasan pihak KPU Kota Mataram.

Ia menyesalkan aksi  massa dan simpatisan PPI yang melakukan tindakan anarkis. Padahal lanjutnya, persoalan bisa saja dikomunikasikan dengan baik, duduk bersama mencari jalan keluar, bukan malah bertindak main hakim sendiri.

Sementara di kantor Walikota Mataram, massa PPI langsung diterima oleh wakil walikota  Mohan Roslikana. Kedatangan simpatisan PPI diberikan apresiasi, dalam dialog tersebut Mohan berjanji akan mendalami kasus tersebut dan akan memanggil Sekwan, untuk mendampangi dan mengusut tuntutan massa PPI.

Sebelumnya, massa PPI datang menggunakan beberapa mobil bak terbuka dengan puluhan massa, sekitar pukul 10.00 Wita langsung menggelar orasi di DPRD Kota Mataram. Massa PPI bertambah marah ketika mengetahui tidak satu orangpun anggota DPRD Kota Mataram, berada di kantor. Dibawah pengamanan ketat aparat Polres Mataram, massa PPI terus menyuarakan ketidakberesan dalam proses PAW anggota DPRD Kota Mataram atas nama Misban Ratmaji, yang sekarang telah berpindah parpol ke PKPI.

Massa akhirnya ditemui oleh Sekretaris DPRD Kota Mataram, Lalu Aria Dharma BS, SH. Ketua DPD PPI NTB, Abdul Rahman, yang ditemui di sela-sela aksi demo itu, menuding ada kongkalikong antara Misban Ratmaji dan DPRD Kota Mataram, sehingga permintaan PAW yang mereka ajukan, terkesan tidak digubris. Padahal, katanya, jelas-jelas pihaknya telah mengajukan nama Musleh Ratmaji yang notabene Ketua PAC PPI Kecamatan Ampenan untuk menggantikan anggota Komisi II DPRD Kota Mataram itu.

Pantauan Suara NTB, ketika demo berlangsung, Misban Ratmaji dan 31 anggota DPRD Kota Mataram sedang tidak berada di tempat. 32 anggota DPRD Kota Mataram sedang berada di luar daerah dalam rangka mencari referensi terkait pansus rumah sakit, pansus susunan organisasi dan pansus pembentukan organisasi dan tata kerja lembaga lain.

Sekretaris DPRD Kota Mataram, Lalu Aria Dharma yang dikonfirmasi, membantah dituduh kongkalikong oleh para pendemo. ‘’Saya ini ndak ada kepentingan, saya ini PNS,’’ cetusnya. Ia menegaskan, untuk proses PAW tiga anggota DPRD Kota Mataram, lanjutnya, pihaknya telah melaksanakan sesuai mekanisme. Memang benar, ada permintaan PAW dari PPI dan permintaan itu, sudah diteruskan ke KPU Kota Mataram, tertanggal 27 Juni 2013.

Sekarang, keputusan ada di KPU Kota Mataram. Aria melihat, kedatangan massa aksi ke DPRD Kota Mataram sebetulnya, lebih pada internal partai mereka. ‘’Kami menerima dua surat dari PPI. Satu dari PPI kubu Misban Ratmaji dan satu lagi dari kubu yang berseberangan dengan Misban Ratmaji,’’ terangnya. (fit/cem)

Comments

Popular Posts