Kembalikan Visi Religius

TGH. Mujiburrahman

PEMKOT Mataram harus mengambil langkah-langkah yang tegas untuk mengatasi persoalan miras. Ini menyusul keluhan masyarakat terhadap masih maraknya peredaran miras di Kota Mataram. Menurut anggota Komisi I DPRD Kota Mataram, TGH. Mujiburrahman kepada Suara NTB di ruang kerjanya Jumat (27/9) mengatakan, peredaran miras sangat tidak sejalan dengan visi Kota Mataram yang maju, religius dan berbudaya.

‘’Kita minta kepada Walikota Mataram melalui dinas terkait dan aparat-aparat lain yang terkait untuk mengatasi masalah ini dengan maksimal dan secepat mungkin,’’ ujarnya. Langkah ini untuk mengembalikan Mataram pada tujuan awal, dengan visi religiusnya. Terkait peredaran miras, ia juga meminta masyarakat untuk membantu dalam arti saling mengingatkan terhadap dampak buruk miras.

Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Mataram ini menegaskan bahwa miras disamping melanggar aturan hukum, juga sudah jelas melanggar aturan agama. ‘’Harus diingat bahwa miras ini adalah sumber daripada sumber kerusakan. Ini agama yang mengatakan begitu dan bisa kita lihat faktanya,’’ terangnya. Jika merunut ke belakang, konflik dan perusakan yang sempat terjadi di kawasan Tohpati beberapa waktu lalu juga bersumber dari miras.

Karenanya, masyarakat dalam hal ini diharapkan melakukan langkah-langkah yang konstruktif. ‘’Ya...sesuai prosedurlah. Kalau tidak bisa diingatkan, silahkan laporkan kepada aparat terkait,’’ pungkasnya. Saat ini, sambung Mujiburrahman, sedang dibahas raperda yang mengatur peredaran miras. Raperda ini masih harus disinkronkan dengan aturan yang lebih tinggi.

Politisi Partai Golkar ini menilai, keberadaan perda miras ini nantinya sangat strategis untuk menekan peredaran miras berikut dampak buruknya. Menurut Mujiburrahman, sementara perda ini rampung, mestinya Walikota Mataram berinisiatif membuat peraturan seperti Perwal. Kalau dugaan peredaran miras di pasar modern diklaim sudah bisa diatasi, maka peredaran miras di tempat-tempat lain jangan dipandang sebelah mata.

Disinggung mengenai pentingnya ada awig-awig di setiap lingkungan untuk mengatasi miras, Mujiburrahman menyatakan keberadaan awig-awig sangat perlu. Sanksi sosial terhadap pelaku pengedar miras maupun yang menenggak miras sangat diperlukan. Hanya saja, untuk membuat awig-awig harus ada kesepakatan menyeluruh karena tipe masyarakat sekarang, suka mencari celah. Kesepakatan ini diperlukan supaya awig-awig yang dihasilkan berwibawa. ‘’Jangan nama saja,’’ imbuhnya. Sebab yang mengkonsumsi miras jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi miras. ‘’Jangan kita kalah dengan yang sedikit itu,’’ cetusnya. (fit)

Comments

Popular Posts