Banyak Masyarakat Miskin Belum Terserap
TGH. Ahmad Muchlis |
ANGGOTA
Komisi II DPRD Kota Mataram, TGH. Ahmad Muchlis mempertanyakan pendataan
masyarakat miskin yang dilakukan pihak Pemkot Mataram. Hal ini menyusul masih ditemukannya
fakta orang miskin belum terakomodir dalam Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah).
Sebab, jika berharap pada Jamkesmas nampaknya agak sulit mengingat pendataan
penerima Jamkesmas dilakukan oleh pihak BPS (badan Pusat Statistik). Masyarakat
miskin yang tidak terakomodir dalam Jamkesmas itulah yang kemudian oleh Pemda,
dalam hal ini Pemkot Mataram kemudian dirangkul dalam Jamkesda.
Pemutakhiran
data masyarakat penerima kartu Jamkesda juga telah dilakukan. Bahkan dari
kalangan Pemkot Mataram mengklaim bahwa validasi data penerima Jamkesda telah
dilakukan dengan melibatkan aparat pemerintah hingga ke tingkatan yang paling
bawah seperti RT dan kepala lingkungan. ‘’Kita minta kepada Pemkot Mataram
melalui Walikota Mataram untuk lebih memperhatikan data tersebut (data orang
miskin, red),’’ ujar Ahmad Muchlis kepada Suara
NTB, Selasa (29/10) kemarin.
Sebab,
ia pun tidak menampik kalau senyatanya memang banyak masyarakat miskin yang
belum terserap dalam program Jamkesda itu. ‘’Kita pertanyakan ini, apakah
pendataannya yang kurang teliti,’’ imbuh politisi PKS ini. Menurut Ahmad
Muchlis, data-data orang miskin, apalagi yang berhubungan dengan hak Jamkesmas
maupun Jamkesda, harus terus disempurnakan.
Dengan
data yang terus disempurnakan, sambung Ahmad Muchlis, diharapkan tidak ada lagi
masyarakat miskin yang tidak mendapatkan kartu Jamkesda. Sebab, pendataan orang
miskin, bukan saja dilakukan oleh BPS tapi juga BKBKS dan Dinas Dukcapil. Namun
demikian, ia menyayangkan pola pendataan yang dilakukan petugas di lapangan.
‘’Padahal mereka ini sudah mengikuti pelatihan,’’ cetusnya.
Cara
mendata orang miskin yang dilakukan petugas, terkesan sekadarnya. Pasalnya, petugas
biasanya melakukan pendataan pada pagi hari. Padahal, pada pagi hari, adalah
waktunya masyarakat pergi bekerja. ‘’Kalau sekali tidak ketemu, ya ditinggal.
Seharusnya didatangi lagi keesokan harinya,’’ saran Ahmad Muchlis. Ia
mengimbau, setiap pendataan yang bersentuhan langsung dengan kepentingan
masyarakat miskin, harus melibatkan semua unsur, hingga ke tingkat RW.
Dan,
lanjutnya, pendataan tidak boleh berhenti pada suatu hasil. Sebab, bisa jadi
jumlah orang miskin bertambah atau sebaliknya. Sehingga dibutuhkan pendataan
yang kontinyu. (fit)
Comments