Jalan Terowongan Perlu Dikaji
Ahmad Tauhid |
KALANGAN
wakil rakyat Lingkar Selatan nampaknya mulai terusik dengan rencana pembangunan
jalan terowongan yang digagas Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh dari bundaran
eks Bandara Selaparang atau Jalan Udayana tembus ke Gunungsari. Pasalnya,
selain tidak pernah disampaikan kepada Dewan, proyek tersebut dipastikan
menyedot anggaran yang tidak kecil.
Anggota
Komisi III DPRD Kota Mataram, Ahmad Tauhid, SHI., kepada Suara NTB, Jumat (27/6) kemarin mengimbau Pemkot Mataram mengkaji ulang
rencana pembangunan jalan terowongan itu. ‘’Apa-apaan dengan jalan terowongan.
Yang perlu dikaji, apakah ini prioritas atau tidak dan apakah sudah mendesak,’’
tanyanya.
Menurut
Ahmad Tauhid, meskipun alasan pembangunan jalan terowongan untuk akses dari
Senggigi-BIL melalui Kota Mataram, tetap membutuhkan kajian mendalam. Apalagi,
pembangunan tersebut akan melibatkan daerah lain. ‘’Masalah program silahkan
saja. Apakah ini sesuai planing
pemerintah atau karena program ini datangnya dari pusat atau apa? Semua ini
harus sesuai dengan master plan dan dengan pertimbangan-pertimbangan yang
sesuai dengan kajian dan kemaslahatan,’’ terangnya.
Walaupun
anggaran pembangunan jalan terowongan itu berasal dari APBN, namun untuk paling
tidak Pemkot Mataram harus merogoh kocek sedikitnya Rp 300 juta untuk
penyusunan amdalnya. Politisi PKS ini menilai pembangunan di Mataram tidak
jelas prioritasnya. Karena, program yang sebelumnya, seperti rencana perbaikan
jalan lingkungan hingga saat ini tidak kunjung terealisasi.
Artinya,
sambung Ahmad Tauhid, untuk proyek besar yang dadakan tanpa memperhatikan
master plan, sebaiknya dipikirkan kembali. Pasalnya, sudah banyak program yang
digembar-gemborkan Pemkot Mataram. Salah satunya perbaikan jalan lingkungan.
Ada sejumlah prioritas yang harus segera dilaksanakan Pemkot Mataram. Antara
lain, perbaikan jalan lingkungan, meningkatkan ekonomi kerakyatan dan
menyelesaikan masalah-masalah aset. ‘’Inilah yang harus diutamakan,’’ cetusnya.
Ditekankannya,
kalau pembangunan jalan terowongan itu merupakan program dadakan dan murni
proyek, ia menyarankan agar anggaran yang berkaitan dengan rencana pembangunan
jalan terowongan itu, dialihkan untuk program unggulan. Seperti diketahui, Pemkot
Mataram menyiapkan anggaran sekitar Rp 300 juta untuk penyusunan analisis
mengenai dampak lingkungan (Amdal) jalan terowongan (underpass) Jalan Udayana tembus ke Gunung Sari. Jalan yang akan
dibangun di bawah kawasan Bandara Selaparang tersebut telah mendapat
persetujuan dari PT Angkasa Pura I. (fit)
Comments