Panggil Manajemen Mal



TAK kunjung selesainya masalah royalti Mataram Mall, membuat Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram, H.M. Noer H. Ibrahim angkat bicara. Ditemui di sela-sela menghadiri open house Wakil Walikota Mataram, di BTN Taman Baru, Rabu (30/7) kemarin, Noer Ibrahim mengatakan, masalah perhitungan nilai royalti Mataram Mall, Dewan telah menyerahkan penanganannya kepada eksekutif.

Menurut Noer Ibrahim, penanganan masalah royalti Mataram Mall tidak kunjung beres lantaran pemilik PT. Pasific Cilinaya Fantacy jarang berada di tempat. Sehingga, hampir semua urusan Mataram mall diserahkan kepada bawahannya. Menindaklanjuti persoalan ini, pihaknya, bernjanji akan memanggil manajemen Mataram Mall.

Namun demikian, pemanggilan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana sumbangsih yang diberikan Mataram Mall kepada Pemkot Mataram, tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat ini. Mengingat, sisa masa jabatan anggota Dewan periode 2010 – 2015 hanya tersisa beberapa hari saja. Karenanya, pemanggilan berikut penanganan masalah royalti Mataram mall selanjutnya akan dilakukan anggota Dewan yang baru.

Noer Ibrahim meminta pihak mall agar transparan terkait keuntungan yang didapatnya. ‘’Jangan hanya bertahan dengan sumbangsih yang ada,’’ pintanya. Ia menilai, kontribusi Mataram mall terhadap pendapatan asli daerah Kota Mataram, tidak terlalu signifikan. Penghasilan Mataram mall, sambungnya, ada dua macam.

‘’Ada penghasilan yang isa dibuka kepada publik dan ada penghasilan yang tidak boleh dibuka kepada publik,’’ terangnya. Dewan dalam hal ini, demikian politisi Partai Golkar ini, akan mengejar bagian dari penghasilan yang bisa dibuka kepada publik. Menurut Noer Ibrahim, pihak mall tidak bisa lagi menjadikan serapan tenaga kerja sebagai alasan ‘’menolak’’ kenaikan royalti Mataram Mall.

Untuk itu, Komisi II akan terus mendukung penyelesaian masalah royalti Mataram Mall ini melalui Bagian Umum Setda Kota Mataram. Noer Ibrahim menyatakan, pihaknya berencana turun ke mall bersama bagian Umum. ‘’Komisi II harus mendapatka data hasil perhitungan royalti mataram mall sebagai data pembanding,’’ katanya.

Sebetulnya tidak ada lagi alasan bagi Mataram Mall untuk menolak rencana kenaikan royalti. Sebab, animo masyarakat berkunjung dan berbelanja di pusat perbelanjaan terbesar di Mataram itu, sangat tinggi. (fit)

Comments

Popular Posts