Saham di Bank NTB Urutan 9
Walikota: Mataram Masih Butuh Sumber Pendanaan
Mataram
(Suara NTB) –
Berbeda
dengan semangat yang ditunjukkan DPRD Kota Mataram yang hendak mendorong Pemkot
Mataram menambah penyertaan modalnya di Bank NTB, Walikota justru tidak terlalu
antusias. Meskipun posisi kepemilikan saham Kota Mataram di bank plat merah itu
masih saja berada di urutan 9 dari 10 kabupaten/kota se-NTB.
Walikota
Mataram, H. Ahyar Abduh yang ditemui Suara
NTB di Kantor Walikota Mataram menanggapi datar hasil pertemuan DPRD Kota
Mataram dengan pihak Bank NTB baru-baru ini. ‘’Dari dulu begitu. Karena kita
(Pemkot Mataram, red) masih membutuhkan sumber-sumber untuk pendanaan
program-program kita yang lain,’’ terangnya.
Kendati
begitu, bukan mustahil pihaknya akan meningkatkan jumlah penyertaan modal di
Bank NTB. ‘’Nanti kita lihat dulu, ya
bisa saja nanti kita tingkatkan,’’ imbuhnya. Ahyar tidak mempersoalkan
peringkat Kota Mataram dalam hal kepemilikan saham di bank NTB. Demikian pula
kalau sewaktu-waktu peringkat itu akan merosot di posisi akhir.
‘’Nantilah
kita pertimbangkan untuk menambah atau tidak, yang penting Bank NTB juga
kinerjanya bagus, memberikan pelayanan. Tidak hanya pelayanan soal
kredit-kredit saja,’’ demikian Walikota. Ia berharap Bank NTB bersama Pemda
menumbuhkembangkan gairah permodalan perekonomian di Kota Mataram. Termasuk
pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang notabene merupakan salah satu program
unggulan Kota Mataram.
Sebelumnya,
Ketua sementara DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., kepada Suara NTB usai memimpin rapat kerja
dengan BankNTB menyampaikan, rapat itu membahas masalah kecukupan modal bank
plat merah itu.
Menurut
Didi, Bank NTB meminta dukungan Dewan untuk memback up agar Bank NTB berada
pada posisi yang mana dari segi rasio kecukupan modal. Tantangan ke depan
terhadap hal ini, Bank NTB, sesuai dengan standar ketentuan bank Indonesia,
pada tahun 2016 harus memiliki modal inti Rp 1 triliun. ‘’Kondisi saat ini kita
(Bank NTB, red) berada setengah dari itu. Sekitar Rp 500 sekian miliar,’’
akunya.
Dari
10 kabupaten/kota, Mataram berada pada urutan sembilan dari seluruh pemegang
saham. Bahkan daerah lain sudah menyetorkan penyertaan modal dalam bulan ini
yang bisa mengancam posisi Kota Mataram melorot pada urutan terbawah. Kondisi
ini, menurut Didi harus dicermati oleh semua pihak, bagaimana memperbaiki
posisi Kota Mataram. Ini akan menjadi bahan pembicaraan pihaknya dengan
eksekutif untuk mencari solusi supaya posisi Kota Mataram lebih baik dari saat
ini. (fit)
Comments