Dewan Sesalkan 5.800 Lebih PNS Belum Bayar PBB
Mataram
(Suara NTB) –
DPRD
Kota Mataram menyesalkan tingginya angka wajib pajak (WP) dari kalangan PNS
lingkup Pemkot Mataram, yang hingga penutupan Gebyar PBB Senin (29/9) belum
melunasi kewajibannya membayar PBB (Pajak Bumi dan Bangunan).
Ketua
DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., kepada Suara NTB di Mataram, Senin (29/9) mengungkapkan, dari jumlah 6.500
WP PNS Kota Mataram, yang telah membayar PBB baru 650 orang. Kondisi ini cukup
memprihatinkan. Seharusnya PNS menjadi yang terdepan dalam gerakan membayar
pajak. ‘’Inilah kondisinya. Padahal posisi PNS sebagai motivator penggerak
pembangunan,’’ cetusnya.
Dikatakan
Didi, akan sulit bagi PNS menjadi penggerak masyarakat manakala para PNS tidak
taat membayar pajak. Padahal, kalau semua WP PNS melunisasi kewajibannya, maka
target PBB sudah bisa tercapai. Namun demikian, ia berharap sebelum Bulan
Desember para PNS bisa melunasi kewajibannya. Ia mengingatkan bahwa tunjangan
kesra para PNS berasal dari pajak.
Selai
PNS, Didi juga berjanji akan mengecek ketaatan anggota DPRD Kota Mataram
membayar PBB. Orang nomor satu di jajaran DPRD Kota Mataram mengaku sependapat
dengan kebijakan yang diambil Walikota dalam rangka mempercepat realisasi
target PBB. Salah satunya dengan menunjuk pimpinan SKPD sebagai juru pungut di
instnsinya masing-masing.
Cara
ini, demikian Didi, cukup efektif untuk menjaring WP PNS melaksanakan
kewajibannya membayar PBB. ‘’Jangan lagi ada surat berikutnya baru mau membayar
pajak,’’ ujarnya. Dewan berharap di awal Bulan Oktober mendatang sudah ada
realisasi signifikan dari WP PNS. Selain di kalangan PNS, Dispenda Kota Mataram
juga disarankan mengefektifkan juru pungut di lapangan.
Banyak
cara yang bisa dilakukan untuk itu. Didi mencontohkan, di BTN Taman Indah
kepala lingkungan berinisiatif berkeliling mengingatkan warga yang belum
membayar pajak agar segera melunasinya. ‘’Kepala lingkungan di Taman Indah itu
berkeliling menggunakan pengeras suara,’’ imbuhnya.
Kalau
penagihan PBB diefektifkan, maka sangat tinggi realisasinya dari target Rp 18
miliar yang sudah ditetapkan. ‘’Belum lagi bicara potensi secara keseluruhan,’’
katanya. Karena yang sudah ditetapkan menjadi WP hanya 60 persen dari total
potensi yang ada. (fit)
Comments