Pertumbuhan Ekonomi Tinggi

Pengangguran Masih Banyak di Lingkungan


Mataram (Suara NTB) –
Tingginya pertumbuhan ekonomi Kota Mataram yang mencapai delapan persen berikut PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kota Mataram yang meningkat setiap tahun mendapat apresiasi dari pansus LKPJ. Hanya saja, para praktinya di lapangan, indikator pertumbuhan ekonomi mikro, belum kelihatan.

‘’Indikator peningkatan ekonomi mikro belum kelihatan bergerak,’’ ujar anggota pansus LKPJ DPRD Kota Mataram, Drs. HM. Husni Thamrin, MPd dalam rapat kerja dengan Sekda Kota Mataram dan sejumlah SKPD di DPRD Kota Mataram, Rabu (22/4). Buktinya, masih banyak pengangguran di Kota Mataram, terutama di lingkungan-lingkungan. Bahkan di semua lingkungan di Mataram terdapat pengangguran.

Tiap-tiap lingkungan di Kota Mataram harus mempunyai database jumlah pengangguran. Sehingga, pergerakan angka pengangguran di tiap lingkungan terlihat jelas. Jangan sampai, katanya, apa yang tertulis dalam dokumen LKPJ berbeda dengan fakta di lapangan. Menanggapi hal itu, Sekda Kota Mataram, Ir. HL. Makmur Said, MM., mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi berdampak pada dua hal.

Pertama membawa berkah untuk bisa menyerap tenaga kerja dan kedua pertumbuhan ekonomi yang tidak menghasilkan apa-apa seperti TKI. Artinya kalau investasi yang ada padat modal dan tenaga kerja barulah bisa memberikan manfaat bagi daerah. Kondisi ini juga dipengaruhi dengan kondisi penduduk yang datang maupun pergi.

Sehingga saat ini jumlah penduduk Kota Mataram 427 ribu jiwa. Peningkatan jumlah penduduk ini mencapai 2,3 persen.’’Pertumbuhan tinggi, penduduk juga tinggi sehingga menimbulkan seolah-olah kesempatan kerja kita belum mampu ditampung oleh usaha yang ada di Kota Mataram,’’ terang Makmur Said. Untuk menekan jumlah pengangguran,  lanjutnya, Pemkot mengupayakan investasi yang masuk adalah investasi yang padat tenaga kerja.

Selain itu, Pemkot Mataram, sambungnya juga telah menempuh upaya pembentukan wirausaha baru. ‘’Nah inilah sekarang yang sedang kita galakkan PKL-PKL,’’ akunya. Bahkan aktivitas PKL di Kota Mataram hampir 24 jam. Sayangnya, ketika suatu kawasan menunjukkan gelagat akan maju justru peluang itu ditangkap oleh orang luar.


Ia mencontohkan PKL Udayana yang menjual sate Bulayak adalah orang-orang dari luar Mataram. (fit)

Comments

Popular Posts