Akomodir Anggaran BPBD
KOMISI
IV DPRD Kota Mataram tidak terlalu risau meskipun Disosnakertrans (Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi) Kota Mataram menyatakan bahwa stok bantuan
bencana alam di SKPD tersebut sudah habis. ''Masih ada DSP (dana siap pakai) di
BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Mataram,'' aku Ketua Komisi IV
DPRD Kota Mataram, H. Muhir, S.Kep kepada Suara NTB di Mataram kemarin.
DSP
memang penggunaannya selektif agar bantuan kepada korban bencana alam tidak
tumpang tindih. Sehingga arahnya jelas. Dalam penanganan bencana koordinasi
mutlak dilakukan. Baik BPBD, Disosnakertrans, camat maupun lurah. ''Sehingga
tidak dobel dapat bantuan,'' cetusnya.
Pada
bagian lain Muhir menegaskan bahwa DSP wajib ada di BPBD karena untuk penanggulangan
bencana.
Muhir
mengaku sudah turun meninjau langsung gudang Disosnakertrans. Kalaupun stok
bantuan di Disosnakertrans Kota Mataram sudah habis, katanya, tidak masalah
karena sudah ada DSP untuk menanggulangi nihilnya stok bantuan tersebut. ''Itupun
tergantung pak Walikota dan Sekda,'' cetusnya.
Artinya
kalau memang sangat dibutuhkan anggaran itu, DSP atas persetujuan Walikota dan
juga Sekda bisa dikeluarkan. Muhir membantah stok bantuan di BPBD Kota Mataram
kurang. ''Kan korban 1157. Dari BPBD 800, dari Disosnakertrans 300 lebih
ditambah provinsi,'' terangnya.
Terkait
keluhan terhadap minimnya anggaran BPBD Kota Mataram, Muhir mengatakan peta
anggaran sudah jelas.''Karena pembebasan tanah khususnya di Kota Mataram untuk
jalan-jalan termasuk perbaikan drainase. Disanalah dipergunakan,'' terangnya.
Semua masyarakat sudah melihat bagaimana drainase di Kota Mataram.
Namun
demikian, dalam APBD perubahan nanti pihaknya berjanji akan mengakomodir
kekurangan anggaran yang dihadapi BPBD Kota Mataram. Politisi Partai Golkar ini
meminta BPBD Kota Mataram untuk segera membuat rancangan mengenai anggaran
penanggulangan bencana. Sebelum itu, kalau misalnya ada bencana lain, DSP
diyakini mampu mengcover semua kebutuhan bantuan untuk korban bencana. (fit)
Comments