Bongkar Dugaan Prostitusi Pelajar

MUNCULNYA dugaan maraknya prostitusi pelajar di Kota Mataram, mengundang keprihatinan kalangan DPRD Kota Mataram. Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, I Wayan Sugiartha yang ditemui Suara NTB, Jumat (15/5) mengaku prihatin atas kabar tersebut.

Kalaupun dugaan itu benar terjadi, menurut Wayan Sugiartha, oknum siswa yang diduga terlibat diyakini hanya sebagai korban. ‘’Pasti ada oknum-oknum tidak bertanggungjawab di belakang mereka,’’ cetusnya. Seperti halnya Sekda Kota Mataram, Ir. HL. Makmur Said, MM., Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mataram ini juga mendukung aparat kepolisian untuk mengusut dan membongkar dugaan prostitusi pelajar di Kota Mataram.

Karena bagaimanapun, hal ini jelas bersinggungan dengan visi Kota Mataram yang maju, religius dan berbudaya. Untuk memproteksi para siswa dari praktik-praktik yang tidak terpuji, lanjut Wayan Sugiartha bukan hanya menjadi tugas pihak sekolah. Orang tua bahkan masyarakatpun harus ikut berperan.

Pihak sekolah, demikian Wayan Sugiartha, tentu tidak bisa melakukan pengawasan terus menerus kepada siswanya. ‘’Paling pengawasan hanya pada jam sekolah saja,’’ cetusnya. Selebihnya pengawasan juga harus dilakukan oleh orang tua dan masyarakat. Menurutnya, pesatnya perkembangan zaman yang dibarengi dengan kecanggihan teknologi tidak dipungkiri juga ikut berperan dalam persoalan ini.


Dimana para siswa dengan sangat mudah mengakses media sosial yang diduga sebagai wadah prostitusi tersebut. Karenanya, Wayan Sugiartha mengimbau kepada para orang tua agar mengawasi penggunaan gadget oleh anak-anak mereka. Jangan sampai karena lemahnya pengawasan membuat para siswa terjerumus dalam praktik-praktik tidak terpuji seperti dugaan prostitusi online. (fit)

Comments

Popular Posts