Dana Hibah Lingkungan Dinilai Sarat Kepentingan
Mataram
(Suara NTB) –
Janji
pemberian dana hibah masing-masing Rp 50 juta untuk 321 lingkungan se-Kota
Mataram menuai kritik dari kalangan DPRD Kota Mataram. Anggota Fraksi Partai
Demokrat DPRD Kota Mataram, I Gusti Bagus Hari Sudana Putra, SE., menilai janji
pemberian dana hibah kepada 321 lingkungan, sarat kepentingan. Terkait dana
hibah lingkungan, hal yang perlu diingat adalah bahwa tiap lingkungan di Kota
Mataram memiliki program yang berbeda.
‘’Yang
menjadi pertanyaan, kenapa mesti sekarang diberikan, dekat-dekat momen politik.
Apakah mencari simpati lingkungan,’’ tuturnya. Pasalnya, hibah dana lingkungan
terdahulu sebesar Rp 7 juta belum terlaksana sepenuhnya. Kemudian tiba-tiba
Walikota menaikan hibah lingkungan ini cukup signifikan.
‘’Sebenarnya
itu yang tidak elok dilakukan,’’ cetusnya. Bukan tidak mungkin, kebijakan
menjanjikan dana lingkungan Rp 50 juta tiap lingkungan bisa berbalik menyerang
pasangan petahana. Seharusnya, menjelang berakhirnya masa jabatan Walikota dan
Wakil Walikota, keduanya tetap just go on.
‘’Laksanakan dulu yang Rp 7 juta, jangan lantas fantastis,’’ pintanya.
Artinya
bantuan lingkungan harusnya step by step.
‘’Dijanjikan, tidak disetujui DPR, lantas terjadi kebohongan,’’ katanya. Ia
menyarankan sebaiknya semua lingkungan membuat proposal kepada Walikota.
Proposal ini bisa diakomodir melalui dana taktis pemerintahan dalam DAK. Tidak
serta merta lingkungan diberikan Rp 50 juta, karena hal itu bisa menjadi bumerang.
Ditemui
terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, Muhtar, SH mengatakan, pada prinsipnya
Gerindra akan mendukung program Pemkot Mataram. Dengan catatan, program itu
realistis dan masuk akal. ‘’Supaya anggaran tidak tumpang tindih,’’ cetusnya.
Sebab saat ini ada DAK Rp 50 miliar untuk perbaikan lingkungan, lantas Walikota
menjanjikan dana hibah Rp 50 juta untuk tiap lingkungan.
Muhtar
menegaskan penggunaan anggaran seyogiyanya terencana dengan baik dan
pengalokasiannya jelas. Besarnya nilai hibah lingkungan tahun 2016 mendatang
yang mencapai Rp 16 miliar, menjadi tanda Tanya pihaknya. ‘’Jangan hanya karena
situasi politik saat ini, lalu kita akan memunculkan program-program yang bisa
menarik simpati masyarakat kepada salah satu calon. Ini yang tidak kita
inginkan,’’ tegasnya. Ia menginginkan APBD Kota Mataram berjalan dengan baik
dan tidak ditunggangi kepentingan tertentu.
Sebelumnya,
Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh membantah dana tersebut merupakan strategi
politik untuk mendulang dukungan pada Pilkada Kota Mataram Bulan Desember
nanti. Ia mengklaim pemberian hibah dana lingkungan itu sudah direncanakan jauh
sebelumnya. Ini dilatarbelakangi banyaknya persoalan di tingkat bawah yang
tidak bisa langsung tertangani oleh SKPD terkait sehingga perlu dicanangkan
pembangunan berbasis lingkungan. (fit)
Comments