Masyarakat Harus Teliti

ISU beredarnya beras sintesis menjadi perhatian serius Komisi II DPRD Kota Mataram. Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram, Misban Ratmaji, SE., mengimbau kepada masyarakat yang hendak membeli beras supaya lebih teliti.

''Dilihat, diteliti. Karena apa, beras itu kan masyarakat sudah tahu persis bentuknya,'' ujarnya. Sementara beras sintesis, bentuknya sama, besarnya juga sama. Meskipun sejauh ini berbagai pihak mengklaim bahwa di Mataram belum ditemukan beras sintises, namun sebagai langkah antisipasi, Dinas Koperindag Kota Mataram diharapkan melakukan razia sebagai bentuk pengawasan. Razia, katanya, dilakukan ke distributor beras.

Dalam razia, petugas diminta melakukan pengecekan tiap-tiap karung beras. Dengan pengecekan secara manual ini diyakini mampu mencegah beredarnya beras sintesis di Kota Mataram. Terutama beras-beras yang berasal dari luar daerah.


''Itu menjadi prioritas. Mungkin di Lombok tidak ada pabrik itu saya yakin,'' cetusnya. Misban mengapresiasi langkah Dinas PKP (Pertanian, Kelautan dan Perikanan) Kota Mataram yang melakukan sidak beras sintesis ke empat pasar tradisional di Kota Mataram, antara lain Pasar Mandalika, Kebon Roek dan Pagesangan. Namun demikian, nihilnya temuan beras sintesis saat sidak, tidak menjamin Kota Mataram bebas dari peredaran beras plastik itu. Tetapi, kalau sidak serupa dilakukan secara kontinyu, politisi PKPI ini yakin peredaran beras sintesis mampu diatasi. Untuk itu, Misban meminta SKPD terkait yang melakukan sidak peredaran beras sintesis agar memperbanyak mengambil sampel. Yang tidak kalah pentingnya, Misban mengingatkan kepada siapapun yang menjual, terlebih distributor beras agar tidak melakukan hal itu (menjual beras sintesis, red). ''Karena itu, sama saja seperti kita makan bangkai,'' katanya. (fit)

Comments

Popular Posts