Proposal Masyarakat Diduga Banyak Hilang

Realisasi Anggaran Bagian Kesra Baru 30 Persen


Mataram (Suara NTB) –
Apes dialami Bagian Kesra Setda Kota Kota Mataram saat berhadapan dengan Komisi IV DPRD Kota Mataram, Jumat (19/6) kemarin. SKPD pimpinan H. Syaekhul Islam itu disemprit oleh Komisi IV karena sejumlah persoalan yang berkaitan dengan bidang kerjanya. Bahkan, rapat kerja ini dilangsungkan secara tertutup.

Informasi yang dihimpun Suara NTB, hal yang paling membuat Komisi IV kecewa adalah kinerja Bagian Kesra Setda Kota Mataram. Dimana dari sekitar Rp 13 miliar lebih anggaran yang dikelola Kesra, hingga saat ini baru terealisasi sekitar 30 persen. Kondisi ini diperparah dengan munculnya dugaan bahwa banyak proposal masyarakat yang hilang. Ini membuat Komisi IV berang.

Dikonfirmasi Suara NTB usai memimpin pertemuan tertutup itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Mataram, H. Muhir, S.Kep., mengungkapkan, rapat dengan bagian Kesra itu menitikberatkan pada evaluasi anggaran. ‘’Sampai mana anggaran yang ada di Kesra ini terealisasi,’’ cetusnya. Sehingga, apa yang menjadi harapan masyarakat segera dipenuhi oleh Kesra. Karena bagaimanpun, pengelolaan bansos dan sejenisnya ditangani oleh Kesra.

Muhir mengatakan, realisasi anggaran Kesra sejauh ini baru mencapai 50 persen. Politisi Partai Golkar ini tidak menampik kalau pihaknya memang kecewa dengan kinerja Kesra. Salah satu tolak ukurnya adalah realisasi anggaran. ‘’Kita mau percepat realisasi anggaran kepada masyarakat. Karena banyak masyarakat yang mengeluh bagaimana pelayanan di sana, bagaimana regulasi yang jelas,’’ ujarnya.

Komisi IV, lanjut Muhir menginginkan agar realisasi anggaran dipercepat namun tetap berkiblat pada aturan yang ada. ‘’Harus sesuai aturan, jangan melanggar aturan,’’ pintanya. Kesra berkilah lambannya realisasi anggaran, karena Kesra masih menunggu aturan dari pusat. ‘’Karena aturan ini sebentar-sebentar berubah ditambah dengan adanya pemeriksaan dari BPK,’’ demikian Muhir.

Sementara itu, Kabag Kesra Setda Kota Mataram, H. Syaekhul Islam yang dikonfirmasi terpisah, membantah kalau ada proposal masyarakat yang diduga hilang. ‘’Kita kan baru satu semester,’’ kilahnya. Namun begitu, Syaekhul yang terus mencoba menghindar, meyakini sampai akhir tahun 2015 ini, anggaran yang dikelola pihaknya akan habis terdistribusi untuk masyarakat.

Semua proposal yang masuk ke Kesra, akunya, sudah ditindaklanjuti. Tetapi, itu tetap sesuai dengan SOP. ‘’Jadi tidak ada yang hilang. Kan ada proses penerimaan proposal lewat Bagian Umum,’’ katanya. Semua proposal yang masuk, selanjutnya akan dilihat urgensinya. Dimana sebelumnya, Kesra akan menurunkan tim survei. (fit)


Kutipan: ‘’Kita mau percepat realisasi anggaran kepada masyarakat. Karena banyak masyarakat yang mengeluh bagaimana pelayanan di sana, bagaimana regulasi yang jelas

Comments

Popular Posts