Safari Ramadhan Jangan Jadi Ajang Kampanye Terselubung
Mataram
(Suara NTB) –
Menjelang
pelaksanaan kegiatan safari ramadhan yang akan dilaksanakan oleh Walikota dan
Wakil Walikota Mataram, berbagai saran dan masukan terkait hal itu disampaikan
kalangan Dewan. Karena jangan sampai kegiatan safari ramadhan menjadi ajang
kampanye terselubung pasangan calon tertentu.
Anggota
DPRD Kota Mataram dari PKS Parhan, SH., kepada Suara NTB di ruang kerjanya mengatakan, setiap kali ramadhan,
permintaan dari masyarakat agar Walikota maupun Wakil Walikota Mataram
melakukan safari ramadhan di kelurahan mereka, terus mengalir. Karenanya,
Walikota maupun wakil Walikota Mataram diminta selektif memilih kelurahan yang
akan dikunjungi dalam kegiatan safari ramadhan.
Mengingat
Walikota dan Wakil Walikota akan maju kembali dalam Pilkada Kota Mataram, ia
pun mengingatkan agar pasangan dengan sebutan Aman ini, melaksanakan kegiatan
safari ramadhan secara professional. ‘’Harus dipisahkan mana kegiatan sebagai
kepala daerah dan mana kegiatan sebagai bakal calon,’’ pintanya. Selain itu,
Parhan juga meminta Walikota Mataram dan Wakil Walikota menghindari penyebutan
kata aman.
‘’Jadi
kata-kata yang menokohkan dirinya sebagai calon, itu harus dihindari,’’
imbaunya. Ditempat terpisah, wakil Ketua DPRD Kota Mataram, Muhtar, SH., yang
juga anggota Dewan dari Fraksi Gerindra mengingatkan kegiatan safari ramadhan
jangan sampai ternodai kesakralannya dengan praktik-praktik kampanye
terselubung.
Ia
tidak menampik, banyaknya permintaan dari masyarakat untuk kegiatan safari
ramadhan. Karenanya, ia mewanti-wanti pasangan calon tertentu agar tidak
memanfaatkan momentum safari ramadhan ini untuk start lebih dulu. Pemberian bantuan kepada masyarakat, sepanjang
sesuai aturan, Pemkot Mataram memang punya hak untuk mengeluarkan bansos untuk
masyarakat.
Muhtar
mengapresiasi kunjungan Walikota dan Wakil Walikota ke kelurahan-kelurahan
dalam rangka safari ramadhan. ‘’Baguslah kalau begitu. Kita berharap jangan
hanya saat bulan ramadhan saja seperti itu,’’ ucapnya. Pemerintah harus
berkelanjutan melihat masyarakat. ‘’Bila perlu Jumatan juga keliling. Itu juga
yang kita harapkan,’’ cetusnya.
Muhtar
meminta Walikota dan Wakil Walikota menjelaskan kepada masyarakat bahwa bantuan
yang dibawa bersumber dari APBD Kota Mataram, sehingga masyarakat tidak salam
faham. (fit)
Comments