Dihadiri Eksekutif, Muspida dan IKD
DPRD Kota Mataram Gelar Halal Bihalal
Mataram
(Suara NTB) –
Keluarga
besar DPRD Kota Mataram, Kamis (23/7) kemarin menggelar halal bihalal di lantai
III DPRD Kota Mataram. Hadir dalam kegiatan halal bihalal itu dihadiri jajaran
eksekutif, Muspida dan IKD (Ikatan Keluarga Dewan). Dari pihak eksekutif hadir
wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana dan Sekda Kota Mataram.
Sementara
itu Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh sebagaimana di sampaikan Ketua DPRD Kota
Mataram, H. Didi Sumardi, SH., di awal sambutannya membuka kegiatan halal
bihalal itu, berhalangan hadir karena di waktu yang sama orang nomor satu di
Kota Mataram itu sedang mengikuti kegiatanyang tidak bisa diwakilkan. Dari unsur
Muspida, hadir Kapolres Mataram, AKBP Bambang Sumitro, SH., SIK.
Sedangkan
dari 40 anggota DPRD Kota Mataram, hampir semuanya menghadiri halal bihalal
yang digelar hari kedua masuk kerja pasca cuti bersama. Demikian pula dengan
IKD, sebagian besar menghadiri kegiatan itu. Di kursi IKD tampak hadir Ketua
IKD Kota Mataram, Dra. Hj. Bq. Evi Ganevia, MSi., yang juga Asisten III Setda
Kota Mataram dan Sekretaris IKD Kota Mataram Sri Utari Dewi Aria Dharma.
Kegiatan
Halal Bihalal itu diawali dengan pembacaan kalam ilahi oleh HM. Sanusi. Ketua
DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, SH., dalam sambutannya menyampaikan terima
kasihnya kepada semua pihak sehingga kegiatan halal bihalal itu dapat berjalan
dengan aman dan lancar. Menurut Orang nomor satu di DPRD Kota Mataram ini,
kegiatan halal bihalal merupakan tradisi baik yang harus tetap dilestarikan.
Momentum
halal bihalal ini seyogiyanya dimanfaatkan sebagai wadah untuk saling
memaafkan. ‘’Semoga ini (halal bihalal, red) menjadi bagian dari ikhtiar
memperkuat kualitas ibadah kita,’’ harapnya. Dengan kegiatan halal bihalal itu,
ia berharap sekaligus mendoakan agar semua umat muslim kembali ke Fitrahnya.
Didaulat
sebagai penceramah dalam kegiatan halal bihalal kemarin adalah dr. KH. Zaidi
Abdan dari IAIN Mataram. Dalam tausiyahnya, Zaidi menyampaikan bahwa kegiatan
halal bihalal sudah menjadi tradisi yang diselenggrakan umat muslim di Asia
Tenggara. Kegiatan halal bihalal, sejatinya menjadi suatu momentum mempererat
ukhuwah Islamiyah maupun Ukhuwah Wathoniyah dan ukhuwah insaniyah.
Halal
bilahal ini, lanjut Zaidi, sangat terkait dengan pelaksanaan ibadah puasa. Pada
bagian ini, ia menegaskan bahwa kegiatan halal bihalal sesungguhnya bukan hanya
menjadi umat muslim saja, melainkan semua umat manusia. Halal bihalal
mengandung makna bagaimana menyeimbangkan ketaatan beragama dengan kehidupan sosial.
‘’Itulah cirri dan indikator orang yang bertakwa kepada Allah,’’ cetusnya.
Dikatakan
Zaidi, dalam Agama Islam diajarkan bahwa orang yang dimuliakan adalah orang
yang bias membangun dua dimensi. ‘’Hubungan dengan Tuhan dan hubungan dengan
manusia,’’ imbuhnya. Ia berharap kesabaran yang telah dibentuk selama bulan
ramadhan agar tetap melekat dalam diri setiap umat muslim. ‘’Kita harapkan
kesabaran ini melekat sampai kapanpun,’’ katanya.
Diakhir
tausiahnya, Zaidi mengajak semua kalangan yang hadir dalam kegiatan halal
bihalal itu agar membangun nilai kejujuran yang telah diajarkan agama selama
menjalani ibadah puasa. Karena, hanya dengan cara itu, dapat terwujud kehidupan
yang baik dari semua sisi. (fit/*)
Comments