Dorong Jadi Sentra Kuliner Baru

KEBERADAAN eks Bandara Selaparang menjadi sorotan Fraksi Gerindra DPRD Kota Mataram. Walaupun eks BS (Bandara Selaparang) merupakan milik PT. Angkasa Pura, namun eks BS ada di Kota Mataram. ''Disinilah kepiawaian kepala daerah untuk memanfaatkan lahan,'' ujar Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Mataram, Drs. Ketut Sugiarta.

Apalagi kalau berkiblat kepada Perda Kota Mataram tentang RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) kawasan eks BS merupakan kawasan MICE. Untuk itu, Pemkot Mataram diminta mendorong PT. AP untuk memanfaatkan eks BS sesuai Perda RTRW.

Pada prinsipnya, lanjut Sugiarta, lahan eks BS harus berguna bagi masyarakat. Karena, letak lahan eks BS yang strategis kalau dibiarkan begitu saja, tidak akan memberi nilai tambah yang bisa meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah. ‘’Memang semua ini butuh proses. Tapi, semakin cepat ini dikomunikasikan dengan AP, akan semakin baik,’’ ucap anggota Komisi III DPRD Kota Mataram ini.

Menurut Ketut Sugiarta, sudah ada cikal bakal pengembangan kawasan eks BS itu. Apa yang sudah dicanangkan di sepanjang Jalan Udayana dengan memberi kesempatan bagi PKL berjualan di sana, bisa saja dilanjutkan hingga ke depan eks BS dan bekas area parkir kendaraan eks BS. Yang penting, kata mantan manajer sebuah hotel di Senggigi ini, harus ada analisa yang matang, manakala sektor kuliner yang dikembangkan di sana.

‘’Kalau Pemkot bisa kerjasama dengan AP untuk memberdayakan PKL, kenapa tidak,’’ cetusnya. Nantinya, PKL yang diberikan kesempatan berjualan di area parkir eks BS harus betul-betul memperhatikan kebersihan dan saluran pembuangan limbahnya. Hal ini menjadi penting, karena selama ini ada kecenderungan PKL kurang memikirkan hal tersebut. Ia mencontohkan PKL yang berjualan di Cakranegara.

‘’Limbah dibuang begitu saja, bahkan trotoar menjadi hitam,’’ keluhnya. Ia tetap mendukung berkembangnya PKL di Mataram, dengan catatan harus menjaga kondisi lingkungan. Idealnya, semua sentra kuliner harus bersih. ‘’Sehingga mau makan di restoran atau di PKL, tidak ada bedanya. Sama-sama terjamin kebersihannya,’’ demikian Ketut Sugiarta. (fit)


Comments

Popular Posts