Pertanyaan Fraksi Banyak Tak Terjawab
Eksekutif Fokus Klarifikasi Dugaan APBD Ganda
Mataram
(Suara NTB) -
Eksekutif
nampaknya benar-benar memanfaatkan agenda paripurna untuk mengklarifikasi APBD
Kota Mataram tahun anggaran 2015 yang diduga ganda. Sampai-sampai, banyak
pertanyaan fraksi yang tidak terjawab pada agenda rapat paripurna beragendakan
jawaban eksekutif.
Dari
tujuh fraksi di DPRD Kota Mataram, lima fraksi utuh ditambah dua fraksi
gabungan, eksekutif hanya menjawab dua dari lima pertanyaan yang diajukan
fraksi PDI Perjuangan. Sementara itu, lima pertanyaan yang diajukan fraksi
Partai Gerindra DPRD Kota Mataram sama sekali tidak ada yang dijawab. Dalam
paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kota Mataram H. Didi Sumardi, SH., Selasa
sore, Sekda Kota Mataram, Ir. HL. Makmur Said, MM., yang mewakili Walikota
Mataram menjawab pertanyaan Fraksi PDI Perjuangan terkait maraknya pelanggaran
tata ruang.
Katanya,
Pemkot Mataram sedang melakukan kajian akademik terhadap rencana revisi tata
ruang dengan dasar kondisi eksis saat ini. Guna pemenuhan ketersediaan 30
persen RTH (ruang terbuka hijau) kajian akademis yang dilakukan Pemkot Mataram berbasis
sistem informasi geografis. Dengan kajian ini, menurut Sekda, diharapkan
ketersediaan regulasi yang memenuhi standar penetapan tata ruang yang ideal.
Apalagi Mataram telah ditetapkan sebagai pusat kegiatan nasional sekaligus
Mataram metro.
Secara
paralel akan dilakukan penyusunan rencana detail tata ruang Kota Mataram. Terkait
upah tenaga harian yang masih menerima upah dibawah UMR (Upah Minimum
Regional), menurut Sekda didasarkan pada ketersediaan dana dalam APBD. ‘’Dan
setiap tahun kita telah menaikkan upah harian secara bertahap, sesuai kemampuan
keuangan daerah,’’ pungkasnya.
Sementara
itu, terkait dugaan APBD ganda dijelaskan dalam lima halaman pidato jawaban
eksekutif terhadap pemandangan umum fraksi-fraksi. Eksekutif mengklarifikasi
dugaan APBD ganda itu dalam 14 poin penjelasan. Antara lain, antara postur APBD
sementara dengan APBD final terdapat perbedaan Rp 13.801.871.522,85 pada sisi
pendapatan dengan rincian penambahan PAD BLUD Rp 6.892.000.000,00 dan
reumbesment hibah PDAM Rp 6.000.000.000,00 serta tambahan bagi hasil dari
provinsi Rp 909.871.522,85, sedangkan pada sisi belanja terdapat penambahan Rp
29.470.137.482,85 yang dipergunakan untuk pembangunan ruang kelas baru,
penambahan dana sertifikasi guru dan non sertifikasi guru, pembangunan sarana
prasarana jalan, belanja operasional BLUD dan program kegiatan SKPD lainnya.
Seperti
diketahui, tiga fraksi yakni fraksi PDIP, Demokrat dan Gerindra dengan total
kursi 14, menolak menghadiri paripurna itu. Mereka telah mengajukan nota
keberatan ke Sekretariat DPRD Kota Mataram. (fit)
Comments