Beri Kesempatan
WAKIL
Ketua DPRD Kota Mataram, I Wayan
Sugiartha memaklumi pro kontra yang muncul terhadap kehadiran Penjabat Walikota
Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, MSi. Apalagi Penjabat Walikota Mataram
hadir dengan sejumlah program. Mulai dari kebijakan memangkas jam kerja PNS
dari enam hari kerja menjadi lima hari kerja. Kemudian kebijakan pemberlakuan
TKD (Tunjangan Kinerja Daerah), rencana pembentukan Perusda parkir dan pasar
serta mengubah pasar Panglima Cakranegara menjadi lokasi pembangunan
perkantoran.
Menurut
Wayan Sugiartha, terkait beberapa kebijakan Penjabat Walikota Mataram, Dra. Hj.
Putu Selly Andayani yang berhubungan dengan kewenangan, pasti sudah
diketahuinya. ''Mengenai kewenangan, saya rasa beliau tahu dirilah kewenangan
beliau sampai di mana, batasan beliau sampai di mana saya rasa beliau tidak
usah diajar,'' tuturnya menjawab Suara
NTB di DPRD Kota Mataram, Selasa (25/8).
Kalau
dilihat dari latar belakang Penjabat Walikota Mataram adalah seorang birokrat,
tentunya sudah memahami aturan. Mengenai beberapa program, saat rapat
koordinasi sudah disampaikan. Di mana sebelum program itu dilaksanakan, tentu
harus ada kajian dari segala aspek. Baik
aspek yuridis, sosiologi dan ekonomi.
Untuk
itu, politisi PDIP ini mengajak semua pihak untuk memberikan kesempatan kepada
Penjabat Walikota Mataram untuk melakukan kajian - kajian bersama timnya. Dewan
pun, lanjutnya akan meminta dilakukan pemaparan di parlemen. Kalau nantinya
hasil kajian tidak memungkinkan untuk melaksanakan program dari Penjabat
Walikota Mataram, tentu tidak akan disetujui.
''Untuk
itu kasihlah kesempatan dulu untuk menyusun program yang lebih baik,''
pintanya. Saat pemaparan di DPRD Kota Mataram nantinya, seluruh anggota Dewan
berkesempatan bertanya seluas-luasnya kepada eksekutif. Dalam mewujudkan
program yang diajukan Penjabat Walikota Mataram, demikian Wayan Sugiartha,
diyakini akan ada kajian mendalam.
Apakah
dilaksanakan secara keseluruhan atau secara bertahap. Mengenai wacana yang
dilempar kepada publik, Wayan Sugiartha yakin ada alasannya. ''Bisa jadi itu
untuk mendapatkan masukan dari masyarakat,'' pungkasnya. Kalau ada pihak yang
mempertanyakan anggaran untuk program itu, menurutnya, itulah pentingnya
dilakukan kajian.
''Kalau
anggaran tidak memungkinkan, kan kita
bisa menolak. Tidak dipaksa untuk menerima,'' tandasnya. (fit)
Comments