CSR Harus Dikoordinir
APA
yang disampaikan Penjabat Walikota Mataram, Hj. Putu Selly Andayani, MSi.,
terkait CSR atau dana tanggung jawab sosial perusahaan diapresiasi kalangan
DPRD Kota Mataram. ''Saya setuju. Dengan segala kekurangan kita, kalau itu bisa
diwujudkan tentu sangat positif,'' kata anggota Komisi II DPRD Kota Mataram I
Wayan Wardana, SH., kepada Suara NTB
di ruang kerjanya Sabtu (22/8).
Namun
demikian, mekanisme penggunaan dana CSR perlu dipikirkan. ‘’Apakah perlu
dibentuk tim atau cukup dikelola SKPD terkait,’’ imbuhnya. Menurut politisi PDI
Perjuangan ini, keberadaan dana CSR di Kota Mataram memang sebaiknya harus
dikoordinir supaya jelas penyalurannya. Apalagi saat ini jumlah perusahaan baik
BUMN, BUMD maupun perusahaan swasta semakin menjamur.
Dengan
semakin bertumbuhnya jumlah perusahaan yang ada di Kota Mataram mestinya, tidak
membuat Pemkot Mataram masih kesulitan untuk anggaran pengadaan sarana dan
prasarana untuk kepentingan publik. Idealnya, kontribusi dari
perusahaan-perusahaan dalam bentuk dana CSR dipungut seperti halnya memungut
pajak. ‘’Apakah setiap bulan atau setiap tahun,’’ tambah Wardana.
Jika
dikoordinir dengan baik, ia yakin dana CSR akan mampu menopang pembangunan di
Kota Mataram. Karena bagaimanapun, penyaluran CSR merupakan salah satu bentuk
kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Sayangnya, selama ini
penyaluran dana CSR terkesan kurang transparan bahkan masih jalan
sendiri-sendiri. Ironisnya lagi, CSR dari perusahaan-perusahaan besar baru
sebatas pemberian bantuan habis pakai seperti sembako.
‘’Kalau
bentuknya sembako, saya kira kurang mengena dan tidak terlalu bermanfaat,’’
kata Wayan Wardana. Pemkot Mataram, sambungnya tentu menginginkan CSR yang
disaluran perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kota Mataram bisa dirasakan
manfaatnya dalam jangka waktu panjang. Seperti truk sampah atau gerombak
sampah.
Ia
setuju jika CSR dimanfaatkan dalam bidang kebersihan. Karena dari tahun ke
tahun, sampah masih saja menjadi persoalan yang belum terselesaikan di Kota Mataram.
Padahal, Kota Mataram telah memperoleh Adipura. Idealnya, dengan penghargaan
Adipura, Mataram harus bersih di segala penjuru. ‘’Rasanya belum layak kita
(Mataram, red) dapat Adipura kalau masih banyak sampah di mana-mana,’’ tandas
Wayan Wardana ini. (fit)
Comments