Perlu Bentuk Pansus

ANGGOTA Komisi II DPRD Kota Mataram Akhmad Azhary Ma’aruf mengpresiasi target Rp 500 juta yang disampaikan Penjabat Walikota Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, MSi untuk royalti Mataram Mall. ‘’Kalau kita lihat dari tempat kalau diperhitungkan degan harga yang sekarang tidak sesuai dengan royalti yang sekarang,’’ ujarnya.

Apalagi disinyar ada ruko yang masih menyatu dengan mall. ‘’Kalau tidak salah sewanya Rp 60 juta per tahun,’’ imbuhnya. Sayangnya dari pihak pengelola tidak ada transparan. Akhmad Azhary Ma’aruf menilai royalti yang diberikan kepada Pemkot Mataram, terlalu kecil. Karenanya, ia sangat mendukung target Rp 500 juta untuk royalti yang menjadi keinginan Penjabat Walikota Mataram.

Untuk bisa mencapai royalti Rp 500 juta, lanjutnya, dibutuhkan inovasi dari SKPD bersangkutan. Karena alasan yang selama ini kerap dikemukakan pihak PCF bahwa minimnya royalti yang mampu disetor Mataram Mall lantaran mal itu telah banyak menyerap tenaga kerja. Banyaknya tenaga kerja yang terserap, katanya, merupakan suatu kelumrahan.

‘’Itu merupakan imbas dari kemajuan Kota Mataram,’’ cetus politisi Hanura ini. Tidak bisa dipungkiri kalau Mataram merupakan ikon perdagangan yang sedang diminati oleh beberapa investor. Termasuk dengan banyaknya retail yang dibangun. Untuk itu, dibutuhkan pemimpin yang memiliki inovasi. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat Kota Mataram juga dapat merasakan percepatan pembangunan maupun kesempatan kerja.

Akhmad Azhary Ma’aruf berharap untuk perusahaan-perusahaan yang membuka usaha di Kota Mataram agar memprioritaskan tenaga kerja lokal. ‘’Banyak anak-anak muda Kota Mataram yang masih belum memiliki pekerjaan,’’ akunya. Komisi II sebagai leading sektor masalah keuangan, akan mendorong eksekutif untuk menyelesaikan persoalan royalti Mataram Mall.

Konkretnya, Komisi II berharap dibentuknya Pansus untuk mengkaji masalah prinsip yang dihadapi Pemkot Mataram dalam menetapkan kenaikan royalti Mataram Mall. ‘’Kalau memang sudah tidak bisa seperti itu, kami berharap lembaga ini bias memberikan perhatian khusus seperti mengadakan Pansus khusus untuk mengkaji lebih dalam soal royalti mall,’’ pintanya.

Kajian ini nantinya juga sekaligus dapat menguji kebenaran apakah memang benar PCF begitu terbebani dengan kenaikan royalti Mataram Mall. (fit)


Comments

Popular Posts