Persepsi Harus Sama
MANDEKNYA
pembahasan APBDP Kota Mataram, nampaknya menjadi pelajaran berharga bagi DPRD
Kota Mataram. Sehingga, dalam rapat Banggar (Badan Anggaran) DPRD Kota Mataram
Rabu (26/8), anggota Banggar DPRD Kota Mataram, Parhan, SH., menyarankan agar
semua anggota DPRD Kota Mataram menyamakan persepsi terkait KUA PPAS RAPBD Kota
Mataram tahun anggaran 2016.
‘’Supaya
kejadian (mandeknya pembahasan APBDP, red) yang sudah-sudah tidak terulang
kembali,’’ ujarnya dalam rapat Banggar yang dipimpin Ketua DPRD Kota Mataram,
H. Didi Sumardi, SH. Dikonfirmasi lebih lanjut, Parhan mengungkapkan, kalaupun
nantinya ada perbaikan ataupun perubahan dalam APBD, haruslah menjadi
kesepakatan bersama.
Supaya
di kemudian hari tidak ada lagi beda pemahaman antara anggota Banggar yang satu
dengan anggota Banggar lainnya. ‘’Kalau APBD itu sudah selesai kita bahas, maka
pemahaman kita tentang APBD itu harus sama. Terutama teman-teman di anggota
Banggar dan juga teman-teman anggota Dewan yang lain,’’ terang politisi PKS
ini.
Boikot
pembahasan APBDP Kota Mataram tahun anggaran 2015 yang dilakukan oleh tiga
fraksi yakni Fraksi PDIP, Fraksi Demokrat dan Fraksi Gerindra karena dugaan
APBD ganda, cukup menjadi pelajaran bagi DPRD Kota Mataram secara institusi. Parhan
khawatir kalau hal-hal semacam itu (boikot pembahasan APBD, red) terulang
kembali, penganggaran akan terganggu.
Kalaupun
dalam pembahasan nantinya ditemukan ada persoalan, maka hal itu sebaiknya di
selesaikan secara internal. ‘’Kita harus selesaikan dulu persoalan itu, baru
kita (Dewan, red) ekpos ke luar bahwa inilah hasil kesepakatan Dewan dengan
eksekutif,’’ imbuhnya. Namanya kesepakatan, lanjut Parhan, mestinya tidak lagi
ada hal-hal yang perlu dipersoalkan terkait hasil pembahasan.
Pasalnya,
pembahasan dilakukan secara bersama-sama, di mana perwakilan dari semua fraksi
ada di Banggar. Apa yang menjadi hasil pembahasan, tentu menjadi kewajiban
anggota fraksi yang diutus itu untuk menjelaskan kepada internal fraksinya. Kalau
masih ada anggota Dewan yang tidak mengetahui informasi terkait hasil
pembahasan, mungkin saja, kata Parhan, ada yang salah dalam memberikan
informasi sehingga terjadi beda pemahaman.
Ia
berharap pembahasan APBDP dilakukan dengan sungguh-sungguh dan teliti sehingga
dapat melahirkan kebijakan APBD yang bisa dinikmati masyarakat. (fit)
Comments