Gedung Serbaguna Tetap Dianggarkan

ANGGOTA DPRD Kota Mataram, Syamsul Bahri, SH., angkat bicara soal pembangunan gedung serbaguna di belakang Kantor Lurah Kekalik Jaya yang diduga mangkrak. Ia membenarkan pembangunan gedung serba guna itu berasal dari program aspirasi miliknya yang dititipkan di Dinas PU Kota Mataram. Ia menegaskan, gedung serbaguna itu tidak mangkrak sama sekali.

Terkait program aspirasi, 40 anggota DPRD Kota Mataram memiliki program aspirasi yang pagunya sama tiap anggota Dewan. Anggota Dewan diberikan kewenangan untuk menyalurkan program aspirasi itu kepada konstituennya di masing-masing dapil. ‘’Usulan gedung serbaguna ini bukan setahun dua tahun. Sejak zaman mantan Lurah Pak H. Asbah sampai beberapa Lurah tidak pernah namanya usulan-usulan itu diakomodir oleh Pemkot Mataram,’’ terang anggota Dewan dari Partai Nasdem ini.

Gedung serbaguna itu, lanjut Syamsul merupakan aspirasi masyarakat Kekalik Jaya. Kebetulan, di belakang Kantor Kekalik Jaya terdapat lahan kosong, sehingga apa yang menjadi keiginan masyarakat yakni membangun gedung serbaguna, dapat terjawab. Namun demikian, pembangunan serbaguna tentu tidak bisa sekaligus, mengingat pembangunan gedung membutuhkan dana yang cukup besar.

’Ndak mungkin saya bisa membangun sekaligus. Makanya saya harus bertahap,’’ pungkas Wakil Ketua DPRD Kota Mataram ini. Mengenai teknis pembangunan gedung serbaguna itu, Dinas PU, katanya, yang paling mengetahuinya. Syamsul menyesalkan penilaian mangkrak yang dialamatkan kepada pembangunan gedung serbaguna itu.

Mestinya, pihak-pihak yang ingin mengetahui bagaimana pembangunan gedung serbaguna itu, bertanya langsung kepada Dinas PU Kota Mataram agar tidak memunculkan pernyataan-pernyataan tanpa dasar yang jelas. Syamsul menyatakan dirinya siap kalau memang Inspektorat Kota Mataram akan melakukan audit atas pembangunan gedung serbaguna itu. Yang jelas, pembangunan gedung serbaguna itu sudah sesuai anggaran dan perencanaan.

Syamsul menyebutkan, dari program aspirasi miliknya, gedung serbaguna miliknya dianggarkan sekitar Rp 180 juta. Sejauh ini, pembangunan gedung serbaguna itu memiliki sumber pendanaan tunggal, yakni dari program aspirasi miliknya. Sehingga wajar kalau hasilnya belum terlalu signifikan. Namun Syamsul berjanji akan konsisten setiap tahun anggaran mengarahkan sebagian program aspirasinya untuk melanjutkan pembangunan gedung serbaguna itu. (fit)


Comments

Popular Posts