Kawal Program yang Sudah Ada

SEKRETARIS Komisi III DPRD Kota Mataram, Ismul Hidayat mengapresiasi adanya undangan dari pemerintah Prancis untuk melihat seperti apa penerapan eco-district di Prancis. Namun demikian, ia berpandangan, Penjabat Walikota Mataram, Dra. Hj. Putu Selly Andayani, MSi., tidak harus menghadiri undangan tersebut.

Pasalnya, pemerintahan sebelumnya, kala itu Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana telah menghadiri undangan yang sama. ‘’Kami pertanyakan hasil kunjungan sebelumnya. Inikan tidak berganti, masih pemerintahan yang sama dan diundang ke acara yang sama,’’ ujar Ismul kepada Suara NTB.

Ibarat barang, kata Ismul, eco-district adalah barang lama ‘’Kalau eco-district itu kan jangka panjang, tidak perlu ditinjau-tinjau terus,’’ cetusnya. Apalagi kala Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana menghadiri undangan Pemerintah Prancis, ada juga pejabat dari Bappeda yang menyertainya.

Sehingga, untuk mengetahui seperti apa penerapan eco-district di Prancis, kata Ismul, cukup dijelaskan oleh pejabat Bappeda Kota Mataram yang kala itu ikut ke Prancis. Politisi PKS ini berharap Penjabat Walikota Mataram fokus menyelesaikan masalah yang ada di daerah. Ia menyarankan Penjabat Walikota Mataram mengawal program yang sudah ada. Menurut Ismul masih banyak agenda yang mendesak untuk diselesaikan di daerah.

Ismul menyatakan bahwa dana operasional angkutan sampah akan habis per Oktober 2015. ‘’Makanya kita minta APBDP segera diketok dan itu ditunggu,’’ katanya. Dari sejumlah persoalan di Mataram, anggota Dewan dari dapil Selaparang ini berharap ada skala prioritas penanganan masalah di Kota Mataram.

Ia mencontohkan APBDP, kalau terus dilakukan penundaan pengesahan, lantas bagaimana eksekusinya nanti. Ismul berpendapat, salah satu yang harus diprioritaskan Penjabat Walikota Mataram adalah anggaran operasional pengangkutan sampah. ‘’Termasuk untuk BBM, ongkos angkut dan lain-lain,’’ imbuhnya.

Jangan sampai, ujarnya, Mataram banjir sampah akibat anggaran untuk operasional pengangkutan sampah tidak segera ditanggulangi. (fit)