Memprihatinkan, MWP Butuh Kearifan Lokal

Mataram (Suara NTB) -
Nasib MWP (Mataram Water Park) milik Pemkot Mataram, Memprihatinkan. Bangunan yang menelan anggaran miliaran rupiah, dibiarkan mangkrak begitu saja. '' Saya sudah turun langsung ke MWP. Itu seperti bangunan tidak bertuan,'' aku Sekretaris Komisi III DPRD Kota Mataram, Ismul Hidayat kepada Suara NTB.

Menurut Ismul, untuk menghidupkan MWP butuh Kearifan lokal. Baik dari Pemkot Mataram selaku pemilik bangunan maupun Pemprov NTB. ''Ada tanah Pemprov di depan MWP, kalau hanya dibuat RTH, saya rasa kurang elok,'' tuturnya. Melihat kondisi lahan, ia berharap Dewan mampu memfasilitasi.

''Keyboardnya sekarang MWP mau diapakan,'' cetusnya. Dewan, kata Ismul, terbuka ketika harus ada Perda terkait MWP. Menurutnya, kalau Pemprov berkenan memberikan lahan itu kepada Pemkot Mataram, akan sangat tepat untuk lahan parkir.

Anggota Dewan dari dapil Selaparang ini berujar, kondisi Udayana menjadi dilematis. ''Kita dilema lihat penertiban PKL yang akhirnya mereka masuk ke taman-taman karena tidak ada tempat terpusat bagi PKL untuk berjualan,'' demikian Ismul.

Tapi sebelum itu, kata politisi PKS ini, persoalan di internal Pemkot Mataram terkait pengelolaan MWP harus dibenahi terlebih dahulu. Misalnya harus dipastikan satu SKPD yang mengelola MWP. Seperti diketahui, saat ini penanganan MWP masih ada di dua SKPD, yakni Dinas PU dan Dinas Pertamanan Kota Mataram.


Penanganan MWP oleh dua SKPD dinilai  tidak efektif. ''Sehingga kalau ada masalah, saling lempar tanggung jawab,'' Ismul. Karenanya, ia berpendapat Dinas Pertamanan Kota Mataram lebih tepat menangani MWP. (fit)

Comments

Popular Posts