Terapkan ’’Online’’ Sistem
KOMISI
II DPRD Kota Mataram mendorong penerapan online
sistem pengelolaan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Dengan online sistem ini, diyakini mampu mendongkrak PAD dengan nilai yang
cukup signifikan. Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram, Drs. HM. Zaini tidak
menyangkal, penerapan online sistem
ini, akan menelan anggaran yang cukup besar.
Anggaran
untuk menopang online sistem ini, merupakan kosekuensi yang wajar dalam rangka
mendongkrak PAD Kota Mataram. ‘’Sistem yang sekarang inikan masih manual,’’
katanya menjawab Suara NTB, Jumat
(23/10). Sistem manual ini, lanjutnya, masih banyak kelemahannya. Sistem manual
ini juga membuka peluang terjadinya kebocoran pengelolaan PAD.
Semua
jenis pendapatan daerah, mulai dari pajak hingga distribusi, dengan sistem
online ini, kata Zaini, akan tercover semua. Namun karena ini merupakan
‘’barang’’ baru di Mataram, penerapannya bisa saja dilakukan secara bertahap. Selama
ini, Dewan minta laporan dari eksekutif, sehingga dengan adanya online sistem nantinya, akan
mengefisienkan waktu.
‘’Kalau
itu kan langsung bisa kita lihat,’’
cetusnya. Komisi II mendorong Pemkot Mataram menerapkan online sistem, juga sebagai langkah antisipasi menekan kebocoran. Politisi
Demokrat ini mencontohkan daerah yang telah menerapkan online sistem ini, salah satunya adalah Bogor. ‘’Di Bogor dengan
sistem online, peningkatan PAD nya
sampai 200 persen,’’ imbuhnya.
Sistem
online, demikian Zaini, bukan berarti menghilangkan peran SDM, tetapi lebih ke
arah peningkatan pengawasaan pengelolaan PAD. Mengingat biaya yang tidak kecil
untuk pengadaan online sistem ini,
Zaini menekankan perlunya partisipasi pihak ketiga, seperti BUMD. Seperti Bank
NTB. ‘’Seperti di Bogor, Bank Jawa Barat yang biayai itu,’’ pungkasnya.
Dengan
penerapan online sistem ini juga akan
menguntungkan pihak perbankan dalam hal ini Bank NTB. ‘’Ada simbiosis
mutualismelah,’’ cetus Zaini. Kalau memang akan menerapkan sistem online, ia mengimbau eksekutif untuk
melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada para wajib pajak.
Zaini
mengimbau eksekutif untuk tidak mempertahankan sistem yang konvensional.
‘’Kalau ada inovasi yang kira-kira lebih baik, kenapa tidak,’’ katanya.
Sebetulnya tidak ada alas an bagi eksekutif untuk menolak pemberlakuan online
sistem. Mengenai anggaran, bisa dibicarakan dengan pihak ketiga. (fit)
Comments