Harus Punya Jiwa Bisnis

PENINGKATAN target PAD (Pendapatan Asli Daerah) harus disikapi oleh semua SKPD. Tidak terkecuali RSUD Kota Mataram. Dengan status BLUD (Badan Layanan Umum Daerah), RSUD Kota Mataram juga menjadi salah satu SKPD penyumbang PAD. Karenanya, direktur RSUD Kota mataram harus memiliki jiwa entrepreneurship.

‘’Kami mengapresiasi keberadaan RSUD Kota Mataram sebagai BLUD, makanya pemimpinnya harus punya jiwa bisnis,’’ kata anggota Komisi IV DPRD Kota Mataram, I Gusti Bagus Hari Sudana Putra, SE., di ruang kerjanya Rabu (25/11). Artinya, sambung Gus Hari, RSUD Kota Mataram harus mampu mengakomodir masyarakat miskin, tetapi juga memberikan pelayanan prima pasien umum.

Dikatakan Gus Hari, RSUD Kota Mataram memegang peranan yang sangat strategis dalam APBD Kota Mataram. Karena, politisi Demokrat ini mendorong RSUD Kota Mataram mencari formulasi agar masyarakat menjadikan RSUD Kota Mataram sebagai salah satu tempat mendapatkan pelayanan kesehatan.

RSUD Kota Mataram harus mampu meminimalisir apa yang menjadi keluhan masyarakat selama ini. Baik keluhan dari masyarakat miskin, maupun dari pasien umum yang notabene dari kalangan berada. Gus Hari menilai, pelayanan RSUD Kota Mataram sudah berjalan relatif baik. Hanya saja, diperlukan formula bagaimana mengelola semua hal yang berkaitan dengan RSUD Kota Mataram.

Gus Hari mencontohkan pengelolaan parkir RSUD Kota Mataram. Karena di banyak daerah, parkir selalu menjadi primadona PAD. Karenanya, parkir RSUD Kota Mataram hendaknya dikelola secara profesional sehingga bisa menjadi salah satu sumber pemasukan bagi RSUD Kota Mataram. Selain itu, penerimaan terhadap pasien harus mengedepankan keramahtamahan.

Pasalnya, ke depan tantangan pengelolaan RSUD Kota Mataram, akan semakin berat. Apalagi, banyak rumah sakit swasta bermunculan di Kota Mataram. Sehingga masyarakat yang hendak berobat, bukan tidak mungkin akan melihat tampilan berikut fasilitas yang tersedia di RSUD Kota Mataram.


‘’Sehingga kalau kita (RSUD Kota Mataram, red) salah atau kurang dalam penerimaan pasien, masyarakat bisa saja mencari rumah sakit lain,’’ ucapnya. Sebab, bagi masyarakat yang berada, tentu akan mencari rumah sakit yang lebih mumpuni. (fit)

Comments

Popular Posts