Kecewa Tak Dapat Adipura
WAKIL
Ketua DPRD Kota Mataram, Muhtar mengaku kecewa dengan kegagalan Kota Mataram
meraih Adipura. Namun demikian, ia tidak menampik memang banyak hal yang perlu
dibenahi terkait kebersihan di Kota Mataram. ‘’Memang kalau kita berbicara
masalah kebersihan ini bukan semata-mata tugas pokok pemerintahan, tapi ini
tugas dari semua komponen masyarakat,’’ tuturnya kepada Suara NTB di kantornya, Selasa (24/11).
Tetapi
dalam hal ini, pemerintah memiliki tanggungjawab yang besar. Pasalnya anggaran
yang telah dialokasikan dalam APBD untuk kebersihan diklaim cukup besar. Untuk
mewujudkan Kota Mataram yang bersih dan nyaman, mutlak diperlukan adanya
koordinasi yang baik antara pemerintah dengan masyarakat.
‘’Dari
yang tertinggi dalam hal ini Walikota, camat, Lurah sampai kepala lingkungan.
Kalau ini sudah bisa kita berdayakan dengan baik, saya yakin tidak ada yang
tidak bisa di Mataram. Apalagi masyarakat masih mau diajak gotong royong sekali
seminggu,’’ terang Muhtar. Tinggal sekarang bagaimana pemerintah bisa mengelola
itu.
Politisi
Gerindra ini mengingatkan agar masing-masing SKPD tidak saling lempar tanggung
jawab. ‘’Kita tidak bisa hanya menyalahkan satu SKPD saja. Karena di sini ada
Dinas Kebersihan, ada Dinas PU, Pertamanan. Ini juga masing-masing punya
tupoksi bagaimana mengatur bagian dari masing-masing,’’ ucapnya. Kondisi itu
diyakini menjadi salah satu penyebab gagalnya Mataram mendapat Adipura.
Oleh
karena itu, Muhtar mengajak semua pihak bersatu dan bersinergi. ‘’Jangan kita
bergotong royong tapi tidak mengajak masyarakat. Ini juga ndak ada maknanya,’’ pungkasnya. Padahal kebersihan itu bukan hanya
kepentingan pemerintah maupun masyarakat semata, melainkan merupakan
kepentingan bersama.
Mestinya
ada semboyan yang aspiratif agar masyarakat juga tergerak untuk tetap menjaga
kebersihan. Mestinya peningkatan standar penilaian dapat menjadi pemicu bagi
semua pihak terkait untuk dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. ‘’Itu
yang saya lihat sampai saat ini belum maksimal,’’ cetusnya.
Kebiasaan
di Mataram, lanjutnya, kegiatan bersih-bersih baru dilakukan menjelang ada
penilaian. Padahal mestinya kegiatan bersih-bersih harus tetap dilakukan
meskipun tidak ada penilaian. Tinggal bagaimana kesungguhan Pemkot Mataram
mengelola penanganan sampah. ‘’Kalau tahun lalu kita dapat, kemudian sekarang
tidak, itu suatu kemunduran dan saya sangat kecewa,’’ tandasnya. (fit)
Comments