Beri Pembinaan

TERTANGKAPNYA delapan perempuan diduga PSK di sekitar Terminal Mandalika, Kecamatan sandubaya beberapa hari lalu mengundang keprihatinan. Keprihatinan terhadap persoalan ini juga disampaikan oleh Sekretaris Komisi I DPRD Kota Mataram, Hj. Kartini Irwarni, SPd. Harusnya ada langkah-langkah strategis yang diambil guna mengatasi persoalan ini.

‘’Diberi pelatihan dan juga dibina. Kita menginginkan paling tidak sesuai dengan visi Kota Mataram maju, religious dan berbudaya,’’ terang Kartini menjawab Suara NTB, Kamis (21/1). Ia tidak menyangkal bahwa Pemkot Mataram sudah berupaya semaksimal mungkin. Tetapi kalau indikasi bahwa perempuan yang tertangkap diduga PSK tersebut, merupakan eks PSK Pasar Panglima, itu sangat disayangkan.

Itu menandakan bahwa persoalan tidak selesai sampai penutupan Pasar Panglima saja. Apalagi kalau eks pelakunya justru eksodus ke kawasan lain. Sebagai anggota Dewan dari dapil Sandubaya, Kartini, mengaku sangat menyayangkan hal itu. Kesannya, penutupan Pasar Panglima, tidak mengurangi oknum penyedia layanan seks komersial, melainkan hanya ‘’memindahkan’’ masalahnya ke kawasan lain.

Kartini meminta kepada Pemkot Mataram melalui SKPD terkait seperti Disosnakertrans Kota Mataram agar mencari formulasi baru untuk membina perempuan-perempuan yang diduga PSK itu. Pembinaan ini diharapkan menjadi solusi supaya mereka tidak lagi menggeluti profesi sebagai penjaja seks.

Dikatakan Kartini, persoalan yang dihadapi para penjaja seks, bisa jadi sangat komplek. Terutama menyangkut masalah ekonomi. ‘’Mereka sudah dibina. Tapi setelah dikembalikan ke keluarganya mereka balik lagi menjadi seperti itu. Ya mungkin saja karena memang karena persoalan ekonomi,’’ pungkas politisi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) ini.

Pembinaan kepada eks PSK, menurut Kartini harus dilakukan secara berkelanjutan. Artinya tidak sekadar pembinaan saat tertangkap saja. Pemkot Mataram harus tanggap, misalnya memberikan bantuan modal usaha supaya mereka tidak kembali menjadi PSK. ‘’Kalau mereka tidak punya modal kan percuma pelatihan yang mereka dapatkan karena tidak ada tindaklanjut,’’ katanya.

Kartini menyayangkan upaya penertiban PSK selama ini hanya menyasar perempuan terduga PSK itu saja. Sementara pria hidung belang yang notabene pengguna jasa PSK itu, tidak tersentuh. Karenanya, ia mendukung wacana Kasat Pol PP yang bakal menangkap PSK berikut pengguna jasa PSK. (fit)


Comments

Popular Posts