PR Bersama
WAKIL
Ketua Komisi IV DPRD Kota Mataram, Herman, AMd., mengaku prihatin dengan tingginya
angka rumah kumuh di Kecamatan Sandubaya Kota Mataram. ‘’Ini PR (Pekerjaan
Rumah, red) kita bersama,’’ cetusnya menjawab Suara NTB di DPRD Kota Mataram, Jumat (15/1). Ia menilai, persoalan
rumah kumuh menjadi persoalan klasik.
Padahal,
lanjut Herman, sejak dulu, tidak satu dua SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang
terlibat dalam penanganan rumah kumuh di Kota Mataram. Mulai dari BPM (Badan
Pemberdayaan Masyarakat), Dinas PU Kota Mataram, Disosnakertrans dan Baznas
Kota Mataram.
Herman
mengaku heran, meskipun diintervensi oleh sejumlah SKPD, trend rumah kumuh
justru meningkat setiap tahunnya. Sehingga ia mensinyalir ada yang keliru dalam
hal penanganan rumah kumuh. Baik perencanaan,
pendataan maupun eksekusi program itu sendiri. Herman menilai capaian penanganan rumah kumuh
di Kota Mataram sangat memprihatinkan.
''Harusnya
kita benar benar konsen dalam penanganan rumah kumuh. Jangan sampai tiap tahun data
dikeluarkan, tapi jumlahnya justru meningkat,'' sesalnya. Pihaknya
menginginkan, tahun 2016 misalnya BPM maupun SKPD lainnya mengeluarkan data,
sudah menunjukkan penurunan jumlah rumah kumuh. ''Saya sangat prihatin dan ini
harus menjadi PR kita bersama,'' imbuhnya.
Dewan,
katanya, akan mengevaluasi penanganan rumah kumuh di Kota Mataram. Karena, sebetulnya sudah ada MPBM yang menjadi
acuan perencanaan dan eksekusi program supaya tepat sasaran. Apalagi indikator
kemiskinan sekarang tidak hanya dilihat dari rumah saja, tapi juga kesehatan
dan kebersihan lingkungan. Sehingga jangan sampai ada SKPD yang terlibat dalam
penanganan rumah kumuh. Misalnya melibatkan Dinas Kesehatan.
Anggota Dewan dari Dapil Sandubaya ini setuju
dengan pola pemberian bantuan kepada rumah tangga sasaran program bedah rumah
kumuh. Dimana masyarakat penerima bantuan tidak hanya diberikan bantuan
material tapi inklud dengan tukang yang mengerjakan bedah rumah tersebut.
''Memang seharusnya begitu sehingga warga tidak lagi memusingkan ongkos tukang
dan lain sebagainya,'' pungkas Herman. (fit)
Comments