Jangan Takut Tersaingi
ANGGOTA
Komisi IV DPRD Kota Mataram, Lalu Suriadi, SE., mengaku tidak setuju dengan
permintaan PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) NTB mengenai moratorim
pembangunan hotel di Kota Mataram.''Untuk membangun pariwisata tentu kita butuh
tamu sebanyak-banyaknya. Itu kita belum cukup,'' ujarnya menjawab Suara NTB di Hotel Lombok Raya Mataram,
Rabu (25/2).
Menurut
Suriadi, sepanjang pembangunan itu sesuai regulasi, misalnya Perda RTRW,
boleh-boleh saja dilakukan. Meskipun PHRI menyebutkan bahwa jumlah kamar hotel
di Kota Mataram mencapai 3000 kamar, tetap saja masih kurang. Apalagi Kota
Mataram telah ditetapkan sebagai pusat kegiatan nasional untuk kawasan
Indonesia Timur. Sebab, kalau berbicara event
pariwisata, kebutuhannya puluhan ribu.
Ia
mencontohkan acara kepartaian yang dilaksanakan oleh dewan pimpinan pusat,
membutuhkan kamar hotel sampai 5000. Sehingga kalau sekarang kamar hotel yang
ada di Kota Mataram berjumlah sekitar 3000, jelas masih kurang. ''Kalau sesuai
regulasi, kenapa tidak,'' ujarnya. Suriadi mengimbau kepada PHRI tidak perlu
khawatir hotel yang ada akan tersaingi. ''Yang penting menjalin koordinasi yang
sehat, itu yang perlu,'' imbuhnya.
Justru
politisi PAN ini mengajak para investor berlomba-lomba mencari konsumen. Karena
bagaimanapun kalau ada event berskala
besar yang menghadirkan 5000 tamu, jelas tidak bisa tertampung di Kota Mataram.
‘’Jangan karena banyak kamar PHRI takut. Justru bagaimana caranya dengan banyak
kamar para pengusaha bisa bersaing.
Karena,
harus disadari bahwa saat ini Pemkot Matarampun sedang gencar-gencarnya
mendatangkan investor. ‘’Ini baru ADEKSI, tidak menutup kemungkinan
kegiatan-kegiatan lain yang jauh lebih besar juga akan dihelat di Mataram,’’
ucapnya. Walaupun jumlah hotel di Mataram mencapai seraturan, namun hotel
dengan kategori hotel berbintang masih terbatas.
Comments