Pilih ’’Pembantu’’ yang Tepat

BANYAK harapan masyarakat muncul pascadilantiknya tujuh pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah. Salah satunya adalah pasangan Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh dan Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana. Harapan itu diantaranya adanya penyegaran para ’’pembantu’’ Walikota dan Wakil Walikota Mataram.

Harapan itu bukan tanpa alasan. Masyarakat tentu sudah melihat bagaimana kinerja para pejabat di lingkup Pemkot Mataram. Hasil-hasil pembangunan di Kota Mataram menjadi tolak ukur berhasil tidaknya para pejabat di lingkaran Walikota dan Wakil Walikota mengemban amanah sebagai sosok yang dipercaya memegang jabatan tertentu.

Pejabat diberikan kepercayaan memegang jabatan, diharapkan mampu memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan kondisi sebelumnya. Banyak pihak, termasuk dari kalangan Dewan menilai perlunya penyegaran pejabat lingkup Pemkot Mataram. Tetapi kembali lagi, bahwa mutasi itu menjadi hak prerogatif Walikota. Untuk pejabat lingkup Kota Mataram, seharusnya Walikota Mataram tidak lagi kesulitan untuk menentukan siapa dimana.

Karena seperti diketahui bahwa Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh bersama H. Mohan Roliskana merupakan pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang terpilih kembali dalam Pilkada serentak 9 Desember 2015. Sebagai Walikota incumbent, mestinya Ahyar Abduh sudah dapat menilai bahkan mengantongi nama-nama pejabat yang bakal dijaringnya dalam mutasi nanti.

Meskipun, bila mengacu pada UU Nomor 8 tahun 2015 pasal 162 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota serta pasal 116 undang - undang nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, kepala daerah dilarang melakukan mutasi pada enam bulan pertama. Rentang waktu satu semester itu, dapat dimanfaatkan oleh Walikota untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja bawahannya.

Sehingga, ketika akan melakukan mutasi nantinya, pembantu-pembantu yang dipilih oleh Walikota Mataram adalah orang-orang pilihan yang mau bekerja. Karena, salah memilih pemimpin, bisa-bisa menjerumuskan kepala daerah itu sendiri. Visi misi berikut janji-janji politik saat kampanye, harus diwujudkan oleh Walikota. Untuk dapat mewujudkan itu semua, Walikota dan wakil Walikota harus disokong oleh jajaran pejabat yang loyal dan amanah.

Sebagai Walikota yang masa kepemimpinannya telah memasuki periode kedua, banyak kalangan mempercayakan persoalan mutasi ini kepada orang nomor satu di Pemkot Mataram. Apalagi dalam apel pagi baru-baru ini, Walikota Mataram telah mengingatkan bawahanya untuk bekerja maksimal. Jangan sampai ada yang tidak loyak, apalagi tidak mendukung terlaksananya visi misi Kota Mataram.

Pejabat-pejabat yang tidak mendukung program Walikota perlu dipertimbangkan untuk digeser pada posisi yang lebih pantas. Demikian pula dengan pejabat yang tidak memiliki kapasitas, sebaiknya tidak dipertahankan, karena dapat menghambat program. (*)


Comments

Popular Posts