Selamat Datang Pemimpin Baru

RABU (17/2) hari ini, tujuh pasangan bupati/walikota, dilantik oleh Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi. Pelantikan ini menandai kepemimpinan yang baru di tujuh daerah. Tujuh pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah itu, masing-masing Walikota dan Wakil walikota Mataram H. Ahyar Abduh dan H.Mohan Roliskana (AMAN). Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH dan Sarifudin, SH (NASA). Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah, H. Moh. Suhaili FT, SH dan L. Pathul Bahri, S.IP. Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, Dr.Ir.H. W. Musyafirin, MM dan Fud Syaifuddin, ST. Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Sumbawa H. M . Husni Djibril, B. Sc dan Drs. H. Mahmud Abdullah. Bupati dan Wakil Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin (HBY) dan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri-Drs. Dahlan M. Noer.

Terhitung mulai hari ini, tepatnya setelah pelantikan, ketujuh pasangan Bupati/Walikota itu, resmi menjadi pemimpin di wilayahnya masing-masing. Pelantikan ini tentu disambut suka cita masyarakat di masing-masing daerah yang bupati/walikotanya dilantik hari ini. Euforia masyarakat ini, mestinya dimaknai sebagai bentuk dukungan terhadap kepemimpinan mereka.

Karena, masyarakat pasti menggantungan harapan kepada tujuh pasangan yang dilantik serentak di Mataram ini. Harapan agar daerah mereka semakin maju, harapan agar derajat kesehatan masyarakat meningkat, IPM membaik dan yang tidak kalah pentingnya adalah menurunkan angka kemiskinan. Pelantikan tujuh kepala daerah dan wakil kepala daerah secara serentak ini, dapat menjadi momentum yang baik bagi Pemprov NTB dengan tujuh daerah tersebut.

Sebab ada kesan, selama ini, koordinasi antara Pemprov NTB dengan kabupaten/kota tidak sesuai harapan. Kondisi tersebut dapat menyulitkan satu sama lain. Karena harus disadari, kabupaten/kotalah yang memiliki otoritas terhadap pengelolaan daerahnya. Termasuk program-program yang dilaksanakan di daerah masing-masing. Sementara, tidak sedikit pula program-program yang digelontorkan Pemprov NTB ke kabupaten/kota, mandek bahkan mangkrak.

Kenyataan ini disinyalir terjadi akibat program yang tidak terkesan nyambung dari Pemprov NTB kepada kabupaten/kota. Dengan telah dilantiknya tujuh kepala daerah dan wakil kepala daerah yang baru pola koordinasi harus dibenahi. Jangan sampai karena koordinasi yang lemah antara Pemprov NTB dengan kabupaten/kota, menjadi sandungan suksesnya program-program tersebut di daerah.


Padahal, mungkin saja program-program itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat di daerah itu. Pelantikan ini dapat menjadi momentum menyatukan persepsi bagaimana membangun kabupaten/kota yang lebih maju. Untuk itu, Pemprov NTB perlu duduk bersama dengan kabupaten/kota untuk memantapkan koordinasi mengenai program pembangunan di NTB pada umumnya dan kabupaten/kota khususnya. Karena bagaimanapun, pendapat bahkan saran dari kabupaten/kota perlu didengar agar tidak ada lagi program-program mubazir. Pemprov NTB dan juga kabupaten/kota harus membangun sinergi dan soliditas dalam melaksanakan program. Kalau Pemprov NTB dan juga kabupaten/kota kompak dan harmonis, tentu akan berdampak signifikan terhadap pembangunan di NTB. (*)

Comments

Popular Posts